Sebelum 1917, Kongres akan memberi wewenang kepada pemerintah untuk meminjam sejumlah uang tetap untuk jangka waktu tertentu. Ketika pinjaman dilunasi, pemerintah tidak dapat meminjam lagi tanpa meminta persetujuan Kongres.
Undang-Undang Obligasi Liberty Kedua tahun 1917, yang menciptakan plafon utang, mengubah ini. Ini memungkinkan rollover utang terus-menerus tanpa persetujuan kongres.
Kongres memberlakukan langkah ini untuk membiarkan Presiden Woodrow Wilson menghabiskan uang yang dianggapnya perlu untuk berperang dalam Perang Dunia I tanpa menunggu anggota parlemen yang sering absen untuk bertindak.
Kongres, bagaimanapun, tidak ingin memberikan cek kosong kepada presiden, sehingga membatasi pinjaman hingga $ 11,5 miliar. Seiring berjalannya waktu, bunga utang tersebut terus membengkak.
Plafon utang telah meningkat puluhan kali sejak saat itu dan ditangguhkan pada beberapa kesempatan. Perubahan terakhir terjadi pada Desember 2021, ketika dinaikkan menjadi $31.38 triliun setara dengan kurang lebih Rp 460 ribu triliun.
Demikian itu yang dapat disampaikan dari penyebab Amerika terancam gagal bayar utang.
Sumber: suara.
Artikel Terkait
Tabiat AI, Ayah Tiri Alvaro yang Ditangkap Usai Jasad Sang Bocah Ditemukan Setelah 8 Bulan Hilang
Inara Rusli Kena Mental usai Dilaporkan Terkait Dugaan Perzinaan dengan Suami Wardatina Mawa?
Alvaro Kiano Nugroho Ditemukan Tewas Setelah Hilang Berbulan-Bulan, Polres Metro Jaksel Tahan Ayah Tiri
Kiper Muda Korban TPPO Kamboja Pulang, Ditawari Kontrak Palsu Main di Medan