Taufik dan rekannya sempat diantar menggunakan speed boat ke Dermaga Pesaguan oleh pihak pengusir. Taufik sempat berpikir dia dan rekannya akan ditenggelamkan di Sungai Ketapang, meski itu tidak terjadi.
Dari Dermaga Pesaguan, Taufik menuju bandara untuk pulang kampung di Medan, Sumatera Utara. Namun karena baru bekerja selama 5 hari dan belum mendapat bayaran, dia kebingungan membeli tiket pesawat.
Beruntung, rekan Taufik menghafal nomor ponsel salah satu atasan, hingga akhirnya mereka dibelikan tiket pesawat.
Yoshua, salah satu rekan Taufik yang turut dalam pengusiran itu, menyebut Taufik trauma akibat peristiwa itu.
Terlebih itu adalah kali pertama Taufik meninggalkan Sumatera dan bekerja di Kalimantan.
"Udah trauma dia, udah gak mau lagi dia merantau ke Kalimantan. 'Udah bagus kerja di Sumatera' katanya," ujar Yoshua.
Taufik mengaku tak habis pikir dengan peristiwa yang menimpanya. Ini lantaran dirinya bekerja sesuai prosedur, dan perusahaan tempatnya bekerja juga memiliki dokumen legal sehingga tak menyalahi aturan.
"Ini WNA yang ngusir. Kenapa kita di negeri sendiri, kita di zalimin. Perusahaan kita ada izin," kata Taufik.
"Kita udah merdeka belum sih? Apa ada 'oknum' yang mendukung WNA itu hingga dia bisa berbuat semena-mena kepada kami?," sambungnya.
Sumber: indozone
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa