KLIKANGGARAN--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi Gempa bumi di Pangandaran, Jawa Barat dengan magnitudo 5,0. Gempa terjadi pada Minggu (31/12/2023) tepatnya pukul 11.52,33 WIB.
Gempa bumi di Pangandaran tersebut berlokasi di 8,25 lintang selatan dan 106,86 bujur timur dengan kedalaman 10 km.
Gempa yang terjadi di Pangandaran merupakan jenis gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami namun gempa tersebut terasa hingga ke beberapa daerah seperti dirasakan di Kota Banjar, Cianjur, Tasikmalaya dengan skala intensitas II MMI, berupa getaran atau goyangan.
Baca Juga: Terindikasi Kerja Sama Fiktif, PT Bima Sepaja Abadi Merugi Rp42,5 Miliar
Daryono menyampaikan gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.
Kondisi Pantai Pangandaran pascagempa masih ramai dengan wisatawan dalam menyambut Tahun Baru 2024.
Salah satu akun di tiktok @pantaipangandaran melaporkan kondisi saat inin pascagemapa di Pangandaran.
Baca Juga: Restorasi: Dari Politik hingga Lukisan
“Melaporkan langsung Pantai Barat Pangandaran. Minggu, 31 Desember 2023 @satpolairud_pangandaran @polrespangandaran,” tulisnya.
Dalam video tersebut disampaikan dan tergambar keadaan Pantai Pangandaran yang masih terlihat ramai.
“Selamat siang, izin melaporkan dari Pantai Barat Pangandaran pasca terjadinya gempa 5,0 magnitudo 90 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Masyarakat dan wisatawan beraktivitas dengan normal, 815 cerah, angin normal, dan gelombang normal. Demikian yang saya sampaikan dari Pantai Barat Pangandaran. Terima kasih.”
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Artikel Terkait
Ibu di Wonogiri Syok Baca WA Anaknya yang Masih Kelas 6 SD: Jalin Asmara dengan Pria Dewasa, Sudah 7x Hubungan Intim
Asisten Dosen Sekaligus Ustaz di UINSU Diduga Lecehkan Mahasiswi, Korban Dibius Lalu Dibawa ke Hotel
Terungkap Praktik Prostitusi di Rumah Kos: 2 Siswi SMA Digerebek, Ada Kondom Bekas Pakai
Ayah dan Anak di Ciamis hanya Minum Air karena Tak Punya Beras, Tinggal di Gubuk Reyot, Tak Terdata Penerima Bansos