Banjir yang terus berulang di wilayah itu disebut-sebut berhubungan dengan selat Muria, sebuah bentang alam perairan yang pernah memisahkan pulau Muria dengan pulau Jawa. Seiring berjalan waktu, selat perlahan semakin dangkal hingga air menyusut dan lama kelamaan selat itu hilang. Banjir saat ini dirumorkan sebagai indikasi kembalinya selat Muria tersebut. Lantas, bagaimana kisah Selat Muria, dilansir dari berbagai sumber inilah fakta-faktanya:
1. Sejarah Selat Muria
Pada masa glasial, sekira 600.000 tahun yang lalu, Gunung Muria beserta pegunungan kecil di Patiayam dulunya bergabung dengan dataran utama Pulau Jawa. Hal itu terjadi karena saat itu suhu bumi turun dalam waktu yang lama. Sehingga permukaan laut turun rata-rata 100 meter. Namun pada interglasial, kondisi itu berbalik. Suhu bumi meningkat menyebabkan es mencair. Alhasil volume air laut meningkat membuat dataran Gunung Muria dan Pulau Jawa terpisah oleh laut dangkal yang tidak terlalu lebar hingga menjadi selat.
2. Jalur Transportasi yang Ramai
Dikutip dari Kemendikbud.go.id, dulunya Selat Muria adalah jalur perdagangan dan transportasi yang ramai dilalui. Selat itu menjadi jalan antara masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa dengan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau lainnya. Karena adanya selat ini, masyarakat yang ingin bepergian antara Kudus dan Demak harus menggunakan kapal. Keberadaan selat ini pulalah yang dahulu membuat Kerajaan Demak menjadi kerajaan maritim.
Artikel Terkait
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa
Isi Pertamax karena Takut Pertalite Bermasalah, Motor Warga Tuban Justru Jadi Tak Bertenaga