"Keempat, PK Partai Demokrat ke MA, memasukkan AHY kandidat Wapres Ganjar dan rekonsiliasi dadakan antara PDIP dengan Demokrat setelah 19 tahun Ibu Mega dan Pak SBY tidak bersapa," tegas Musni Umar.
Selain itu, kelima, Musni Umar menegaskan bahwa adanya dugaan menggunakan lembaga survei demi melemahkan sampai-sampai menghabisi Anies Baswedan.
"Diduga menggunakan lembaga survei untuk melemahkan bahkan menghabisi Anies," ucap Musni Umar.
Terkahir, Musni Umar mengatakan bahwa modus penjegalan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta menuju Pilpres 2024 itu tampak dengan menekan NasDem terkait kadernya yang dijadikan tersangka.
"Keenam, menekan NasDem dengan mentersangkakan Johny Plate dan berita terakhir SYL," tandasnya.
Sementara itu, diketahui bahwa Anies Baswedan kini diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Dalam koalisi tersebut, ada tiga partai di dalamnya yakni Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sumber: suara
Artikel Terkait
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?
Jika Nekat Jadikan Gibran Cawapres 2029, Prof Ikrar Yakin Prabowo Pasti Keok, Ini Alasannya