NARASIBARU.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Tahun 2014, Said Didu buka suara terkait kasus ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo yang kini naik ke penyidikan.
Menanggapi kasus ijazah Jokowi ini, Said Didu pun lantang meminta seluruh rakyat Indonesia untuk ikut membela kebenaran.
Serta menggusur segala kebohongan yang menurutnya telah dilakukan oleh Jokowi.
"Di posisi seperti ini saya meminta kepada seluruh rakyat Indonesia tiga hal. Mari kita turun semua untuk membela kebenaran ini dan menggusur kebohongan yang hanya dilakukan oleh satu keluarga dari Solo."
"Masa kita kalah itu komandannya. Yang lain itu anak semua. Nah, saya pikir Bapak-bapak Jenderal pasti mendidih mendengarkan."
"Masa kita kalah sama satu dinasti yang tidak jelas," kata Said Didu dalam konferensi persnya bersama Roy Suryo dan TPUA terkait naiknya status kasus pencemaran nama baik Jokowi di Jakarta, pada Senin (14/7/2025), dilansir Kompas TV.
Selanjutnya Said Didu juga meminta agar aparat penegak hukum berhenti menjadi pelindung Jokowi.
"Ya. Yang kedua, kepada seluruh aparat berhentilah aparat hukum menjadi pelindung. Pelindung daripada raja bohong (Jokowi) ini betul-betul adalah hati nurani kalian," tegas Said Didu.
Said Didu juga meminta agar orang-orang yang tahu soal kebohongan Jokowi dalam kasus ijazah ini bisa mengaku ke publik.
"Saya berharap tiga, empat orang yang pernah jadi apa namanya pelaku utama ke raja bohong ini mengakulah dua tiga orang saja mengaku."
"Saya pikir Anda akan jadi pahlawan menyelamatkan bangsa ini. Jangan sembunyikan terus," ungkap Said Didu.
Minta Prabowo Tak Usah Lindungi Jokowi
Selanjutnya Said Didu meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk bisa memihak kepada kebenaran.
Said Didu ingin agar Prabowo tak melindungi Jokowi dalam kasus tudingan ijazah palsu ini.
"Yang terakhir kepada Presiden Prabowo, kalau tidak mampu memihak kepada kebenaran, minimal Bapak diam saja."
"Enggak usah terlalu, enggak usah melindungi kalau memang tidak mampu," tuturnya.
Pasalnya Said Didu menilai, Prabowo terkadang akan lemah jika sudah mendapat kode dari pihak Jokowi.
Untuk itu Said Didu meminta Prabowo memihak pada kebenaran.
Dengan demikian maka rakyat pun akan berada di belakang Prabowo.
"Karena sering sekali ada kode-kode dari Solo itu langsung letoi lagi. Percayalah kalau Bapak membela kebenaran, rakyat akan ada di belakang Bapak."
"Tapi apabila Bapak takut terus dari raja bohong, maka batas rakyat juga ada sabarnya. Kami masih menaruh harapan kepada Bapak, tapi rakyat juga ada batasnya."
"Kalau Raja Bohong ini selalu diistimewakan, maka rakyat akan keluar dengan hati nuraninya. Hanya itu saja dari saya," terang Said Didu.
TPUA Serahkan Bukti Tambahan ke Bareskrim Polri
Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menyerahkan bukti-bukti tambahan yang diklaim bisa menguatkan tudingan ijazah Jokowi palsu.
Diketahui, bukti ini telah diserahkan TPUA kepada Biro Wassidik Bareskrim Polri.
Selanjutnya bukti tersebut diharapkan bisa menjadi bahan untuk diteliti, karena berkaitan dengan gelar perkara khusus yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Harapannya kasus yang dilaporkan pihak TPUA naik ke penyidikan.
"Jadi harapannya, setelah dengan bukti yang diajukan sekarang ini, adalah peningkatan proses tersebut bisa ke penyidikan, dan ditemukan nanti tersangkanya," kata Wakil Ketua TPUA, Riza Fadillah kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (14/7/2025).
Terdapat tiga bukti tambahan yang diserahkan TPUA ke Bareskrim Polri.
Di antaranya ada tayangan video podcast 'topi merah' dengan Refly Harun di RH Channel soal ketidak identikan ijazah Jokowi yang menguat ke arah palsu.
Kedua, video podcast Darmawan Sepriyosa dengan mantan Intel BIN Kol (purn) Sri Radjasa Chandra dalam acara "madilog" di salah satu media soal investigasi pembuatan dokumen palsu di Pasar Pramuka Pojok yang memperkuat dugaan pembuatan ijazah palsu Jokowi antara 2012-2014.
Ketiga, tayangan QNC Opposite Channel mengenai keterlibatan tim inti pembuat ijazah palsu Joko Widodo yakni David Agus Yunanto, Anggit Nugroho, Mohamad Isnaeni, Widodo, Eko Sulistyo, Sigit Widyawan, dan Paiman Rahardjo.
"Nah ini maksudnya, pihak Bareskrim teliti, nama-nama sudah disebut sebagai petunjuk, teliti, selidiki, gitu."
"Untuk itu, maka gak bisa dihentikan sekarang dong. Informasinya kita sampaikan saat ini, maka saat ini juga Bareskrim harus melakukan tindak lanjut penyelidikan, maka tidak boleh dihentikan," imbuh Riza.
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Said Didu Minta Aparat Hukum dan Prabowo Berhenti Jadi Pelindung Jokowi Dalam Kasus Ijazah Palsu: Dia Itu Raja Bohong!
Jokowi Merasa Sedang Dijatuhkan, Pakar Beri Balasan Menohok: Imbas Dari Manuver Politiknya Sendiri!
Minta MPR Segera Proses! Purnawirawan TNI Ajukan Syarat Unik & Menohok Sosok Pengganti Gibran, Sindir Jokowi?
Seleksi Ijazah Ketat, Mulyono Jangan Melamar Kerja ke MRT Jakarta