Rocky Gerung Prediksi Prabowo Bakal Bersihkan Pengaruh Jokowi Usai HUT RI: Pasti Menggemparkan!

- Rabu, 06 Agustus 2025 | 13:10 WIB
Rocky Gerung Prediksi Prabowo Bakal Bersihkan Pengaruh Jokowi Usai HUT RI: Pasti Menggemparkan!


NARASIBARU.COM -
Pengamat politik Rocky Gerung memprediksi Presiden Prabowo Subianto akan melakukan 'radical break' setelah perayaan HUT ke-80 RI pada tanggal 17 Agustus 2025.

Hal itu berkaitan dengan keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan abolisi kepada Menteri Perdagangan Era Jokowi, Tom Lembong dan amnesti politikus PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Radical break dalam konteks politik atau sosial, bisa berarti perubahan mendasar dan drastis, seringkali melibatkan tindakan atau pemikiran yang berbeda jauh dari norma yang ada.

Abolisi adalah hak yang dimiliki kepala negara untuk menghapuskan tuntutan pidana terhadap seseorang atau sekelompok orang yang melakukan tindak pidana, serta menghentikan proses hukum yang sedang berjalan.

Sedangkan Amnesti adalah pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan oleh kepala negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu. Amnesti diberikan melalui undang-undang atau keputusan resmi lainnya.

"Saya enggak mau bila reshuflle, enggak enak. Saya pakai istilah yang agak absurd lah. Radical break, kan mesti begitu konsekuensinya. Radical break itu satu kejadian yang pasti menggemparkan," kata Rocky Gerung dalam tayangan INews TV, Rabu (6/8/2025).

Rocky memberikan alasan Prabowo Subianto melakukan radical break setelah 17 Agustus 2025. 

Ia menyebut saat ini pemerintah sedang fokus jelang perayaan HUT Kemerdekaan RI. 

Namun setelah tanggap 17 Agustus 2025,  mahasiswa dan masyarakat sipil tetap menuntut konsekuensi terhadap perubahan politik.

"Anda menggunakan radical break setelah 17 Agustus, Pak Prabowo, saya bertanya pada anda. Membersihkan apa yang kemudian pengaruh dari Pak Jokowi?" tanya moderator Aiman Witjaksono.

"Ya itu dengan sendirinya begitu. Setelah 17 Agustus ya. Masa ampasnya didiamin. Pringi dicuci kan mesti ada tempat sampah," jawab Rocky Gerung. 

"Pemberhentian tidak terhormat misalnya. Jadi karena itu saya bilang aja radical break ya logis pasti. Masa enggak ada break setelah abolisi dan breaknya pasti harus radikal," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung lalu mengutip film I Know What You Did Last Summer. Menurutnya, Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto mengetahui sepak terjang Jokowi saat menjabat sebagai Presiden RI.

Oleh karena itu, kata Rocky, Prabowo dengan kebijaksanaannya memberikan abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristiyanto.

"Seandainya tidak dikeluarin abolisi atau ya Prabowo yang jatuh. Ini suara Tuhan, suara rakyat bicara pada Tuhan didengar oleh Prabowo. Kan begitu jalan pikirannya tuh," kata Rocky Gerung.

Respon Relawan Jokowi


Sementara itu, Waketum Jokowi Mania, Andi Azwan menilai analisa Rocky Gerung sah-sah saja memprediksi adanya radical break. 

Namun, Andi Azwan tidak yakin Prabowo akan melakukannya setelah 17 Agustus 2025.

"Saya katakan tidak mungkin.Alasannya ya alasannya simpel saja. Ini juga kan 80 tahun angka delapan ini angka keramat kan buat Pak Prabowo," imbuh Andi Azwan. 

Andi pun menyampaikan sejumlah peristiwa politik yakni keputusan Prabowo memberikan abolisi serta amesti. Ia pun melihat tensi politik saat ini sedang menurun.

"Perpolitikan juga menurun dan ini ya kita nikmati dululah hari kemerdekaan kita ini dengan baik. Kalau masalah nanti ada radical break ataupun juga ada reshuffle, itu adalah haknya presiden," ujar Andi.

Sumber: tribunnews

Komentar