"Jadi ketika tuduhan itu begitu besar disampaikan pada 2016, 2017, saya cuma berdoa semoga Tuhan memberi umur panjang, sehingga ketika saya bertugas di Jakarta saya bisa menunjukkan apakah Jakarta menjadi sebuah kota yang antipluralisme," kata Anies seperti dikutip Redaksi, Jumat (21/7).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memilih tidak banyak bicara dalam merespons tudingan tersebut. Sebab, Anies ingin membuktikan tuduhan tersebut dengan karya dan tindakan.
"Apakah Jakarta diskriminatif terhadap minoritas? Apakah Jakarta tidak beri ruang ke minoritas? Yang terjadi Jakarta justru memberikan ruang kepada seluruh unsur yang ada di kota ini," jelasnya.
Selama memimpin Jakarta, Anies justru membangun rumah ibadah kepada masyarakat Hindu Tamil di Jakarta Barat setelah puluhan tahun. Dia juga memberi tempat kepada warga Nasrani untuk merayakan Christmas Carol di jalan-jalan utama.
"Jadi saya ingin menjawab semua sangkaan-sangkaan itu tidak dengan kata-kata, bukan dengan pernyataan tapi dengan kenyataan, dan itu yang ditunjukkan di Jakarta," imbuh Anies.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra