Menurutnya, dalam dinamika politik, kegamangan Ganjar menjadi sorotan karena sifatnya yang kontras antara kritik keras terhadap Jokowi dan pujian yang kini diutarakan.
Ujang menambahkan,Maka di tengah kegamangan itu, yang tadinya kritik Jokowi sekarang keras bersuara puja puji lagi. Kalau Prabowo-Gibran, elektabilitasnya sangat jelas dibandingkan dengan capres-cawapres lain.
Analisis Ujang menyoroti kompleksitas politik di tengah kampanye, di mana pergeseran sikap dan strategi menjadi faktor kunci dalam memahami dinamika pemilihan presiden.
Sumber: viva.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD