Menurutnya, Presiden Jokowi hanya urun rembuk dengan koleganya di pemerintahan dan tidak ada masalah dengan hal tersebut.
"Nah kemudian pertanyaan yang kedua, kalau kemudian Pak Jokowi sebagai presiden mempunyai urun rembuk terhadap koleganya sebagai sekutunya dalam arti koalisi, apa salahnya? Itu saja kalau hanya urun rembuk," ujarnya.
"Tapi kalau di balik ini semua, memang beliau anggota PKB? Memang beliau anggota Golkar? Memang beliau anggota Gerindra? Kan enggak," imbuhnya.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu Presiden DPP Partai Golkar itu menyebut, salah kalau publik menilai Jokowi cawe-cawe dengan partai politik.
"Yang bisa mendesain, cawe cawe terhadap ini semua itu kalau yang bersangkutan itu orang PKB, orang Gerindra, atau orang Golkar atau mungkin orang yang lain, itu ada potensi bisa cawe cawe. Klir ya?" demikian Nusron Wahid.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati