“Itu hak beliau sebagai pribadi dan ini zaman demokrasi. Apakah pernyatan yang menyebut Presiden Jokowi itu berlebihan apa tidak, apakah pas atau tidak, biarkan rakyat Indonesia yang menilai, rakyat kita sudah cerdas kok. Kita (Prabowo Gibran) fokus pada upaya pemenangan satu putaran saja.” jelasnya.
Baca Juga: Irish Bella Sampaikan Perasaannya Sebelum Putusan Cerai: Aku Harus Kuat
Namun Nusron menekankan bahwa rakyat Indonesia saat ini sangat mencintai Presiden Jokowi. Hal itu terlihat baik dalam data survei maupun dari fakta-fakta yang dia temui di lapangan.
“Rakyat sangat mencintai Pak Jokowi, kepuasannya mencapai 75-80%. Artinya bahkan yang memilih paslon lain pun ada yang cinta terhadap Pak Jokowi. Dan kemanapun Pak Jokowi berkunjung disambut meriah oleh rakyat.” jelasnya.
“Justru saat ini rakyat sedang bersedih, karena periode Pak Jokowi akan segera berakhir. Rakyat yang mencintai Pak Jokowi sadar betul bahwa pembangunan yang sudah ada harus dilanjutkan, dan itulah yang hari ini diusung oleh Pasangan Prabowo Gibran.” pungkas Nusron.
Baca Juga: Bocoran Build Hero Martis Tersakit dan Terbaik Pada Game Mobile Legends
Sebelumnya, Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI yang juga putra sulung Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra menyebut bahwa nasib Presiden Jokowi bisa ditentukan apabila Pasangan Calon Nomor Urut 3 menjadi pemenang Pilpres 2024. Hal ini disampaikannya saat membuka acara relawan ‘’Rock and Roll Days’’ yang dia pimpin di Rumah Aspirasi Ganjar Mahfud di Jl. Diponegoro no.72 Menteng, Jakarta, Senin (29/1/2024).
“Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu Jokowi mau diapain, terserah.” kata Guntur yang kemudian dibalas dengan ucapan “lawan” dari relawan yang hadir.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: abchannel.id
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?