Ditinggalkan Para Pentolannya, Sudah saatnya PSI Ganti Ketum

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 15:20 WIB
Ditinggalkan Para Pentolannya, Sudah saatnya PSI Ganti Ketum

Karenanya, Khoirul Umam berpendapat sudah saatnya PSI dipimpin oleh figur muda yang lebih matang dan paham berpolitik. “Sebagai alternatif, sudah saatnya figur muda yang lebih matang dari PSI, seperti Raja Juli Antoni, bisa mengambil alih peran nahkoda partai. Raja Juli yang juga mantan Sekjen PSI adalah doktor ilmu politik dari School of Political Science & International Studies, The University of Queensland, Australia,” tegasnya.


Tapi Khoirul tak mengharuskan sosok Raja Juli. Menurutnya, PSI juga bisa menyeleksi kader-kader muda lainnya, yang dianggap memiliki kapasitas mumpuni menjadi pemimpin, untuk menggantikan Giring.


“Ataupun sosok lainnya yang dinilai mempunyai kapasitas dan kredibilitas kepemimpinan yang lebih kuat untuk PSI kedepan agar lebih baik,” tandas dia.


PSI Ditinggalkan Para Pentolannya


Perubahan gaya berpolitik PSI rupanya tidak diterima oleh seluruh kadernya. Alhasil, beberapa pentolannya banyak yang memutuskan hengkang. Terakhir, yang memutuskan untuk menanggalkan kartu anggota adalah Rian Ernest, yang kini sudah menjadi kader Partai Golkar.


Kepastian mundurnya Rian, diketahui melalui video yang ia unggah di akun Facebooknya. Ia pun menyebut tidak menyesal dan meyakini keputusan yang sudah dirinya ambil tepat.


“Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari PSI. Meski berat, saya meyakini ini langkah yang benar demi langkah politik saya ke depannya,” kata Rian, Kamis (15/12/2022).


Dalam video tersebut, ia turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada PSI yang sudah menaunginya selama empat tahun. Rian juga tidak lupa berpamitan kepada sejumlah sosok rekan seperjuanganya, seperti Jeffrie Geovanie, Giring Ganesha, Grace Natalie, Raja Juli Antoni dan Dea Tunggaesti.


Sepekan sebelum Rian, Michael Victor Sianipar lebih dulu menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI Jakarta. Selain mundur dari jabatan, Michael juga mundur sebagai kader.


Meski tidak secara gamblang, namun ucapan Michael menyiratkan memang ada permasalahan dari dalam tubuh PSI. Pasalnya selama lima tahun menjadi kader, telah terjadi banyak perubahan yang dia nilai sudah melenceng dari visi dan misi yang menjadi landasan partai ini berdiri.


“Saat saya bergabung di PSI, partai ini masih piringan putih, penuh cita-cita dan harapan. Banyak pemuda tertarik dengan citra yang berhasil kita bangun atas PSI. Kita bangun PSI di Jakarta dari nol, dari tidak dikenal sama sekali hingga menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di Jakarta,” ujarnya melalui kanal Youtube Total Politik, Jumat (9/12/2022).


Dia mengungkapkan, dirinya memutuskan keluar dari PSI lantaran ada persoalan yang sistemik di dalam PSI. Menurutnya, keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang yang memperhatikan perkembangan aspek kepemimpinan partai dan visi terkini partai.


Selain Michael dan Rian, sudah ada beberapa kader PSI lain yang mundur, seperti Surya Tjandra, Tsamara Amany, dan Sunny Tanuwidjaja.


Sumber: inilah


Halaman:

Komentar