NARASIBARU.COM -Rilis survei opini publik Lembaga Survei Indonesia (LSI) bahwa 77 persen masyarakat percaya Hasto Kristiyanto terlibat kasus korupsi Harun Masiku, dikritik Jurubicara PDIP, Mohamad Guntur Romli.
Menurut Guntur, rilis survei tersebut tak lebih dari sekadar penggiringan opini negatif terhadap Sekjen DPP PDIP itu.
“Hasil survei dan pemberitaan bisa dilihat sebagai upaya penggiringan opini negatif,” tegas Guntur dalam keterangan resminya, Senin, 10 Februari 2025.
Guntur bahkan mengklaim pihaknya mendapatkan informasi bahwa rilis survei LSI terkait Hasto tersebut adalah pesanan dari pihak-pihak tertentu.
“Menurut informasi yang kami dapat berdasarkan 'pesanan' dari lawan politik PDI Perjuangan dan Sekjen PDI Perjuangan,” ungkapnya.
Guntur memaparkan, berdasarkan data survei, ternyata cuma 38,2 persen mengaku tahu kasus Hasto dan Harun. Dan dari 38 persen itu, 77 persen disebutkan yakin Hasto terlibat. Artinya, kata dia, hanya 20-an persen masyarakat yang yakin Hasto terlibat.
“Tapi kenapa framing pemberitaan berita menjadi '77 persen masyarakat yakin Hasto terlibat Harun Masiku'?” sesalnya.
Di sisi lain, Guntur justru mempertanyakan kenapa yang dipilih hanya kasus Hasto yang jelas-jelas tidak ada kerugian negara sama sekali di sana.
“Bukan kasus-kasus lain yang lebih ramai dan berdampak langsung pada masyarakat, misalnya Jokowi masuk finalis orang terkorup sedunia versi OCCRP, ini dampaknya lebih jelas mempermalukan Indonesia di mata dunia, hingga coretan Adili Jokowi,” tegasnya.
Artikel Terkait
UI Jangan Cari Duit seperti Korporasi
DPR RI Langgar Tuntutan 17+8, Kini Ahmad Sahroni CS Batal Dipecat
Said Didu: Prabowo Dianggap Pasang Badan Buat Jokowi soal Whoosh
Sahroni CS Tetap Jadi Anggota DPR, Ini Putusan Lengkap MKD