NARASIBARU.COM - Saat ini publik sedang menyoroti revisi Undang-undamg (UU) TNI, karena kembali menghidupkan dwifungsi TNI.
Jika demikian, maka ada banyak jabatan sipil yang bisa diisi oleh tentara aktif.
Hal tersebut tentu bikin khawatir, karena cita-cita demokrasi soal supremasi sipil akhirnya kembali terpinggirkan.
Terkait kekhawatiran itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi pesan terhadap revisi UU TNI.
Pesan itu diungkap Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Utut Adianto.
Utut mengungkapkan bahwa Megawati meminta agar revisi UU TNI tidak menghidupkan kembali Orde Baru.
Megawati, kata Utut, meminta agar dalam revisi tersebut tak mengembalikan dwifungsi ABRI dan tetap mempertahankan supremasi sipil.
"Kalau Ibu, jangan kembali ke Orde Baru, konsepnya TNI jadi sangat kuat dan militeristik. Jadi ini supremasi sipil. Dan yang terakhir, beri perhatian kepada prajurit," katanya.
"Ibu itu cuman jangan sampai dwifungsi kembali lagi, supremasinya tetap sipil," imbuh Utut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengungkapkan alasan mengapa fraksi partainya di DPR kini mendukung revisi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI itu.
Puan menjelaskan bahwa penolakan itu disampaikan Megawati sebelum RUU TNI dibahas bersama.
Menurutnya, setelah ada pembahasan RUU TNI oleh Panitia Kerja (Panja), tak ada lagi substansi yang dikhawatirkan.
Publik juga bisa melihat hasil pembahasan RUU TNI oleh Panja yang disampaikan pada konferensi pers, Senin (17/3/2025) kemarin.
"Ya itu kan (penolakan) sebelum kita bahas bersama dan hasilnya seperti apa tadi kan dalam konferensi pers sudah disebarkan hasil dari panja yang akan diputuskan," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2025).
"Dan hasilnya seperti apa? tadi kan di konferensi pers sudah disebarkan hasil dari panjanya yang akan diputuskan," imbuhnya.
Artikel Terkait
Pamali Jokowi-Gibran Melayat ke Keraton Surakarta Bisa Lengser
Budi Arie Pilih Gerindra Ketimbang PSI, Pengamat: Jokowi Tak Lagi Menarik
Jokowi Pilih Open House Ketimbang Ikut Kongres Projo III
Popularitas Purbaya Bisa Terjun Bebas Jika Hanya Andalkan Gimik