NARASIBARU.COM - Mantan Presiden RI Joko Widodo menanggapi tudingan ijazah palsu.
Jokowi masih mempertimbangkan langkah hukum terkait tuduhan tersebut.
Sebelumnya, ahli digital forensik Rismon Sianipar menduga ijazah Fakultas Kehutanan Jokowi palsu.
Selain itu skripsi yang tidak ada dosen penguji dan perbedaan nama dosen pembimbing utama dia yakini palsu.
Paraf dari pembimbing Prof Ahmad Sumitro juga berbeda ketika disandingkan dengan skripsi lainnya.
Jokowi sudah mengumpulkan tim pengacaranya pada Kamis, 10 April 2025.
Jokowi mengatakan bahwa ia ingin membuktikan betul betul kuliah di Fakultas Kehutanan.
Betul betul ijazah dikeluarkan UGM.
Selain itu, bu Rektor sudah menyampaikan kedua kalinya.
Dekan Fakultas Kehutanan juga sudah menyampaikan.
Akan tetapi masih ada pihak yang mempersoalkan.
"Ada masalah huruflah, masalah angka, " katanya di Solo, Jumat, 11 April 2025.
Tapi dia meminta agar pihak yang menuduhnya bisa membuktikan.
"Yang terpenting, yang mendalilkan, dia harus membuktikan. Yang menuduh, yang membuktikan," tutupnya.
Rismon Sianipar bersama kelompok yang meragukan ijazah Jokowi akan mendatangi UGM pada 15 April.
UGM pada tanggal tersebut mengadakan halal bil halal dengan para alumni.
Termasuk para alumni yang tergabung dengan Kagama.
Rismon berharap Kagama juga ikut bersuara dan tidak bungkam dalam masalah ini.
"Kami ingin berdebat ilmiah tanggal 15 April," kata Rismon. ***
Artikel Terkait
Dua Loyalis Jokowi Terjerat Kasus Hukum, Prosesnya Mandek di Tengah Jalan
Duet Anies-Tom Lembong Digadang-gadang Jadi Kekuatan Baru, Ini Kata Pengamat
Pengamat Sarankan Wapres Gibran Kuliah S2 di UI, UGM, atau Binus: Untuk Perbaiki Citra Diri di Mata Publik!
Abolisi dan Amnesti Bukan Preseden Buruk Penegakan Hukum