Faizal Assegaf pun berpendapat bahwa yang tersisa dari hubungan Prabowo dan Jokowi hanya keakraban sebagai presiden dan pembantunya dengan kepentingan politik yang berbeda.
"Yang tersisa dari kedekatan Prabowo dan Jokowi hanyalah keakraban sebagai pembantu Presiden dan sekaligus rival politik yang saling menjaga kepentingan di antara mereka," ujar Faizal Assegaf dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @faizalassegaf, Jumat (9/6).
Menurutnya kedekatan Prabowo bergabung ke kabinet Jokowi dengan harapan membuahkan kongsi politik yang kuat justru ternyata menunjukkan menjadi kontradiktif.
Hal tersebut menimbulkan salah satu akibat yang sulit diubah yaitu kekecewaan pendukung Prabowo di Pilpres 2019 lalu.
"Prabowo tidak sekedar gagal meraih sokongan kekuasaan Jokowi. Tapi lebih parah lagi semakin terpuruk di mata pendukungnya," ujar Faizal Assegaf.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?
Jika Nekat Jadikan Gibran Cawapres 2029, Prof Ikrar Yakin Prabowo Pasti Keok, Ini Alasannya
Budi Arie Bakal Jadi Mata-mata Jokowi jika Bergabung ke Gerindra
Budi Arie dan Projo Baiknya Gabung ke PSI