NARASIBARU.COM - Influencer sekaligus mantan anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Akbar Faizal mengingatkan kepada Presiden Republik Indonesia ke 8 Prabowo Subianto, agar mewaspadai agenda lain yang dimainkan oleh sejumlah orang di dalam Kabinet Merah Putih.
Hal ini disampaikan, sebab dirinya menduga kuat bahwa sejumlah menteri di kawan kepemimpinan Prabowo Subianto, bukan orang-orang yang memang mengabdi kepada Presiden.
“Yang Terhormat Bapak Presiden Prabowo, saya mencium aroma tak sedap pada pikiran dan tindakan beberapa orang sahabat atau bahkan pembantu Bapak,” kata Akbar Faizal dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (19/6/2025).
Ia menilai bahwa beberapa orang tersebut lebih bekerja bukan sebagai menteri, akan tetapi sekadar makelar semata. Dan sayangnya, Akbar menilai hal itu bukan situasional, melainkan karakteristik.
“Alam bawah sadar mereka sebagai bagian dari pedagang, atawa makelar, atawa dealer tak pernah bisa hilang,” ujarnya.
Bagi Akbar, keberadaan mereka bisa membahayakan perjalanan kepemimpinan Kabinet Merah Putih di bawah komando Presiden Prabowo Subianto.
Pun demikian, Akbar Faizal tak menyebut nama-nama menteri di Kabinet Merah Putih yang ia maksud tersebut.
“Sayangnya, kepentingan yang mereka usung bukan merah putih (nasionalisme -red),” pungkas Akbar.
Sumber: holopis
                            
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi