#Panglima

Prabowo Sebut Akan Ketemu Jokowi Untuk Minta Maaf, Kenapa?

Politik

Prabowo Sebut Akan Ketemu Jokowi Untuk Minta Maaf, Kenapa?

Rabu, 26 Februari 2025 | 20:45 WIB
Prabowo Sebut Akan Ketemu Jokowi Untuk Minta Maaf, Soal Apa?

Politik

Prabowo Sebut Akan Ketemu Jokowi Untuk Minta Maaf, Soal Apa?

Rabu, 26 Februari 2025 | 20:30 WIB
Prabowo: Saya Besok Akan Ketemu Pak Jokowi, Mau Minta Maaf

Politik

Prabowo: Saya Besok Akan Ketemu Pak Jokowi, Mau Minta Maaf

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:15 WIB
Prabowo Luncurkan Bank Emas Pertama di Indonesia, Target Tambah PDB Rp245 Triliun

Ekbis

Prabowo Luncurkan Bank Emas Pertama di Indonesia, Target Tambah PDB Rp245 Triliun

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:45 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

News

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:55 WIB
Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

News

Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:05 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

News

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:36 WIB
Viral Pemotor di Probolinggo Tewas Tertabrak KA usai Nekat Berhenti di Pelintasan

News

Viral Pemotor di Probolinggo Tewas Tertabrak KA usai Nekat Berhenti di Pelintasan

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:40 WIB
Nyaris Perang! Kisah Mencekam Bentrok Kopassus vs Marinir di Jakarta

Daerah

Nyaris Perang! Kisah Mencekam Bentrok Kopassus vs Marinir di Jakarta

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:05 WIB
Aksi TNI Tertibkan Tambang Emas dan Gerebek Oli Palsu Langgar UU

Politik

Aksi TNI Tertibkan Tambang Emas dan Gerebek Oli Palsu Langgar UU

Jumat, 21 Februari 2025 | 22:20 WIB
Pak Prabowo, Sebenarnya Apa Yang Inginkan Anda Sampaikan? Cuma Sekadar Pengin Jadi Presiden?

News

Pak Prabowo, Sebenarnya Apa Yang Inginkan Anda Sampaikan? Cuma Sekadar Pengin Jadi Presiden?

Kamis, 20 Februari 2025 | 23:55 WIB
Selain Tersandung Kasus Narkoba Empat Kali, Fariz RM Juga Pernah Terseret Peledakan Bom

News

Selain Tersandung Kasus Narkoba Empat Kali, Fariz RM Juga Pernah Terseret Peledakan Bom

Kamis, 20 Februari 2025 | 14:35 WIB
Lepaslah Foto Panglima Besar Jenderal Sudirman, Ganti dengan Foto Joko Widodo

News

Lepaslah Foto Panglima Besar Jenderal Sudirman, Ganti dengan Foto Joko Widodo

Selasa, 18 Februari 2025 | 20:50 WIB
Lepaslah Foto Panglima Besar Jenderal Sudirman, Ganti dengan Foto Jokowi!

News

Lepaslah Foto Panglima Besar Jenderal Sudirman, Ganti dengan Foto Jokowi!

Selasa, 18 Februari 2025 | 20:20 WIB
Gombalan Prabowo yang Puja Puji Jokowi, Habib Umar Alhamid: Bikin Rakyat Marah

News

Gombalan Prabowo yang Puja Puji Jokowi, Habib Umar Alhamid: Bikin Rakyat Marah

Selasa, 18 Februari 2025 | 19:05 WIB
Danantara Trending, Jejak Digital Dahlan Iskan Jadi Perbincangan Panas

News

Danantara Trending, Jejak Digital Dahlan Iskan Jadi Perbincangan Panas

Selasa, 18 Februari 2025 | 13:05 WIB
Kisah Intel Kopassus Menyamar Jadi Pedagang Durian Sampai Ditembaki TNI

News

Kisah Intel Kopassus Menyamar Jadi Pedagang Durian Sampai Ditembaki TNI

Senin, 17 Februari 2025 | 17:30 WIB
Prabowo Ajak Masyarakat Cari Kebaikan, Bukan Kejelekan Jokowi

Politik

Prabowo Ajak Masyarakat Cari Kebaikan, Bukan Kejelekan Jokowi

Sabtu, 15 Februari 2025 | 15:55 WIB
Jokowi: Dikit-dikit Jokowi Disalahkan, Dikit-dikit Jokowi

Politik

Jokowi: Dikit-dikit Jokowi Disalahkan, Dikit-dikit Jokowi

Sabtu, 15 Februari 2025 | 13:10 WIB
Kabinet Merah Putih Dinilai Gemuk, Prabowo Berbisik Ndasmu saat Pidato HUT Gerindra

Politik

Kabinet Merah Putih Dinilai Gemuk, Prabowo Berbisik Ndasmu saat Pidato HUT Gerindra

Sabtu, 15 Februari 2025 | 13:05 WIB
Kebijakan Ruwet Prabowo: Jadi Polemik Dulu, Dibatalkan Kemudian!

Politik

Kebijakan Ruwet Prabowo: Jadi Polemik Dulu, Dibatalkan Kemudian!

Jumat, 14 Februari 2025 | 16:25 WIB
Selamat! 5 Kolonel TNI AD Pecah Bintang, Nomor 1 Jenderal Kopassus Putra Panglima ABRI Legendaris

News

Selamat! 5 Kolonel TNI AD Pecah Bintang, Nomor 1 Jenderal Kopassus Putra Panglima ABRI Legendaris

Jumat, 14 Februari 2025 | 06:30 WIB
Pastikan Pembongkaran Pagar Laut 30,16 Kilometer Tuntas Hari Ini, TNI AL: Ini Tadinya Mempersulit Masyarakat Nelayan

News

Pastikan Pembongkaran Pagar Laut 30,16 Kilometer Tuntas Hari Ini, TNI AL: Ini Tadinya Mempersulit Masyarakat Nelayan

Kamis, 13 Februari 2025 | 13:05 WIB
TNI Aktif cuma Boleh Isi 10 Kementerian/Lembaga, Tidak Termasuk Bulog

News

TNI Aktif cuma Boleh Isi 10 Kementerian/Lembaga, Tidak Termasuk Bulog

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:10 WIB
Blunder, Erick Thohir Harus Anulir Pengangkatan Dirut Bulog

Politik

Blunder, Erick Thohir Harus Anulir Pengangkatan Dirut Bulog

Kamis, 13 Februari 2025 | 08:40 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

PK Silfester Jangan Merusak Citra Prabwo
2

DPR Panen Gaji Rp 3 Juta per Hari: Rakyat Menjerit Kesusahan!
3

Pidato Presiden Nota Keuangan RAPBN 2026: Menjaga Optimisme di Tengah Perlambatan Ekonomi Global
4

Pajak Picu Rakyat Bergolak
5

Kekayaan Fantastis Setya Novanto: Terpidana Kasus Korupsi e-KTP, Bebas Bersyarat sampai 2029
6

Ekspresi Setya Novanto saat Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin
7

Suami Mpok Alpa Ungkap Penyebab Almarhumah Istrinya Terkena Kanker Payudara
8

Rektor Paramadina Ingatkan Bahaya Buzzer: Demokrasi Alami Degradasi Serius
9

PK Silfester Jangan Sampai Merusak Citra Prabowo
10

Korban Banjir Bandang Pakistan Tembus 337 Orang
11

Heboh Lagi Link Video Erika Putri 8 Menit di Platform X, Beneran Ada atau Tidak?
12

Prabowo Beri Sinyal Oknum Stop Backing Perusahaan yang Ambil Lahan Ilegal
13

Ini Alasan Setya Novanto Dibebaskan Setelah Korupsi Rp 2,3 Triliun Versi Ditjen Pemasyarakatan
14

Butuh Waktu 3 Jam Menangkan Pajat Pinang Kalimalang, Bawa Pulang Motor Listrik dari Wapres Gibran
15

Viral Anggota Drumband Menangis Gagal Tampil, Panitia Setel Musik Ulang Tahun