Banjir juga telah merendam bangunan sekolah dasar, mengganggu aktivitas sehari-hari warga di desa tersebut. Dampaknya sangat terasa, terutama bagi 645 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.
"Dampak dari banjir yang berlangsung selama seminggu ini sangat serius. Hampir seluruh warga di desa kami terganggu aktivitasnya, bahkan mencari penghidupan pun menjadi sulit karena ladang mereka terendam," ujar Ahmad Sartono kepada media.
Imbas dari bencana banjir ini, Kepala Desa memperingatkan warganya untuk tetap waspada dan tidak membiarkan anak-anak bermain air di tengah banjir.
Untuk menyelamatkan harta benda, warga diimbau untuk menghubungi pemerintah desa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PALI.
Ahmad Sartono juga berharap adanya bantuan dari pemerintah, baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat.
Sejauh ini, luapan air Sungai Lematang terus naik karena curah hujan di hulu sungai masih tinggi. Kades meminta bantuan dan perhatian lebih lanjut dari pihak berwenang untuk mengatasi situasi darurat ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sumsel24.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?