Presiden Jokowi, dalam acara peresmian Jembatan Otista di Bogor, memberikan tanggapan singkat terkait dasi kuning dan hubungannya dengan Golkar.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengakui bahwa ia merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Namun, apakah pilihan dasi kuning benar-benar menjadi kode terkait kenyamanan politiknya?
Dasi Kuning: Gaya atau Pesan Tersembunyi?
Sebelumnya, Jokowi dikenal sering menggunakan dasi merah dalam lawatan-lawatannya ke luar negeri.
Pergantian warna dasi menjadi kuning menimbulkan pertanyaan dari publik.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, menjelaskan bahwa pemilihan warna dasi tidak memiliki makna politik khusus, melainkan lebih kepada ketersediaan pilihan yang ada.
Baca Juga: Begini Respon Jokowi Setelah BEM UGM Beri Penghargaan Alumnus Terburuk
Namun, pandangan berbeda muncul dari politisi Golkar, Ravindra Airlangga, yang mengartikan dasi kuning sebagai simbol kenyamanan Jokowi dengan filosofi Partai Golkar.
Membedah Komentar Politikus Golkar.
Ravindra Airlangga membaca gaya pakaian Jokowi secara politis dan mengaitkannya dengan dasi kuning sebagai representasi dari Golkar.
Apakah hal ini hanya penafsiran pribadi atau memang ada pesan tersembunyi yang ingin disampaikan oleh Jokowi? Analisis mendalam perlu dilakukan untuk memahami apakah pilihan dasi kuning ini benar-benar mencerminkan kenyamanan Jokowi dengan Golkar atau hanya sekadar perubahan gaya pribadi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
Artikel Terkait
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut terkait Kasus Whoosh
Kasus Ijazah Jokowi Masuk Babak Baru, Selangkah Lagi Ada Tersangka
Tak Peduli Luhut, Jokowi atau Siapa pun, Semua Harus Diperiksa di Kasus Whoosh
Kapan Adik Jusuf Kalla cs Dijebloskan ke Sel Tahanan?