Menurutnya, Hasan Busri semula dipukul oleh Mat Tanjar. Sebab, Hasan Busri menegur Mat Tanjar. Bahkan, setelah itu Mat Tanjar menantang Hasan Busri untuk berduel. Mat Tanjar lalu menyuruh Hasan Busri pulang untuk mengambil senjata tajam (sajam).
”Ternyata terduga pelaku (Hasan Busri) meladeni tantangan Mat Tanjar. Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, Hasan Busri bertemu dengan adiknya, Mohammad Wardi. Hasan Busri kemudian mengajak adiknya,” paparnya.
Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), Hasan Busri dan Mohammad Wardi langsung menghampiri korban. Informasi yang diterima polisi, saat itu di Buju’ Korong ada sekitar 10 pria yang sudah membekali diri dengan sajam. Namun, yang turun ke arena hanya lima orang.
”Tiga orang meninggal di lokasi dan satu lainnya meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Tanjungbumi,” imbuh Febri Isman Jaya.
PASRAH: Dua tersangka pembunuhan di Bumi Anyar, Tanjungbumi, Bangkalan, digiring petugas menuju lokasi konferensi pers Minggu (14/1). (ZEINAL ABIDIN/JPRM)
Dijelaskan, kedua tersangka tidak kenal akrab dengan tiga korban yang berasal dari Desa Larangan Timur. Yakni Mat Tanjar, Mat Terdam, dan Najehri. Khusus korban bernama M. Hafit, kedua tersangka mengaku kenal. Sebab, masih ada hubungan kekerabatan. Namun, yang bersangkutan berada di kubu Mat Tanjar.
Selain mengamankan barang bukti (BB) berupa sajam jenis celurit, jaket, sandal jepit, dan sarung, aparat kepolisian juga menyita handphone milik Mat Tanjar. Handphone tersebut digunakan korban untuk menghubungi saudara-saudaranya.
Baca Juga: Diduga Cabuli Anak Yatim, Oknum Guru Ngaji di Larangan, Pamekasan, Diringkus Polisi
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarmadura.jawapos.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Khawatir Diganggu, Subhan Palal Rahasiakan Saksi Ahli Ijazah Gibran
UAS Bantah Gubernur Riau Kena OTT KPK, Cuma Dimintai Keterangan Katanya
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut terkait Kasus Whoosh
Kasus Ijazah Jokowi Masuk Babak Baru, Selangkah Lagi Ada Tersangka