“Kita sebut korupsi itu artinya ada jaringan yang musti amankan hasil korupsi dan mesti di bagi rata situ kan,” papar Rocky.
"Nah sekarang kita dengar keterangan dari Hasto yang mengatakan jika PDIP tidak terlibat dalam kasus tersebut," tambah Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai, sikap DPIP cenderung defensif dalam kasus ini.
Ia bahkan belum sepenuhnya mempercayai salah satu korupsi terbesar di Indonesia hanya melibatkan satu sampai dua orang terduga.
"Panah-panah itu lengkap mengarah pada 2-3 orang saja atau memang lebih dari sekedar dua atau tiga tokoh itu langsung masuk ke dalam tim kampanye atau tokoh-tokoh kunci di beberapa partai politik," beber Rocky Gerung.
Rocky Gerung melanjutkan. Kasus korupsi disebut dapat melibatkan banyak tokoh alias berjamaah dan ada jaringan di belakangnya.
“Kita sukar untuk percaya kalau korupsi itu menyangut 1-2 orang, korupsi itu disebut berjamaah dan ada jaringan. Jaringan itulah yang harus dibuka," terang Rocky Gerung.
Rocky Gerung kembali menyinggung pernyataan Hasto. Ia mengakui menerima sebagai keterangan awal yang masuk akal, memayungi sebuah Parpol.
"Kita terima saja keterangan Hasto sebagai keteragan awal dan tentu itu adalah keterangan yang masuk akal dari partai politik,” ungkap Rocky.
Sumber: disway
Artikel Terkait
ICW Sentil KPK ‘Masuk Angin’ tak Berani Periksa Menantu Jokowi
KPK Buka Peluang Jerat Sungai Budi Group sebagai Tersangka Korupsi Korporasi
Roy Suryo Cs Ogah Damai dengan Jokowi, Tolak Usulan Komisi Percepatan Reformasi Polri
KPK Serahkan Aset Rampasan Rp883 Miliar ke PT Taspen