Balita di Paliyan Gunungkidul Paling Banyak Terkena Stunting

- Selasa, 02 Januari 2024 | 08:30 WIB
Balita di Paliyan Gunungkidul Paling Banyak Terkena Stunting

Baca Juga: 2.500 Penumpang Diprediksi Masuk Jombor, Saat Puncak Arus Balik Libur Tahun Baru Hari Ini

"Hasil pengukuran tinggi badan anak balita serta publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama percepatan penurunan stunting," kata Dewi.

Menurutnya, prinsip penurunan stunting ada delapan aksi integrasi intervensi. Aksi integrasi adalah instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan stunting.

"Mari bersama kita sukseskan capaian kita 14 persen penurunan stunting di 2024," ujarnya.

Baca Juga: Polres Purworejo Ungkap 198 Kasus, Pembunuhan Berencana di Kaligesing Jadi Perhatian


Sementara itu, anggota DPRD Gunungkidul Ery Agustin mengatakan, pelayanan gizi merupakan komponen penting dalam menunjang penurunan kasus stunting. Pihaknya mendukung
prevalensi stunting hasil dari pengukuran status gizi balita dipublikasikan.

"Sehingga dapat digunakan menjadi dasar penyusunan secara lebih detail kegiatan terkait stunting," kata Ery Agustin.

Pihaknya juga mendorong pemkab agar lebih serius menangani fenomena pernikahan dini. Angka pernikahan dini masih tinggi, terbaca dari pengajuan dispensasi nikah.

Baca Juga: Musuh Indonesia di Piala Asia, Jepang Mengumumkan Pemainnya, Ada Wataru Endo Hingga Kaoru Mitoma

"Nikah dini bisa dapat bom waktu jika tidak diantisipasi," ucapnya.

Berpotensi muncul berbagai persoalan rumah tangga. Selain itu dari sisi kesehatan berpotensi mengganggu kondisi biologis lantaran belum siap menikah. Seperti potensi terjadinya stunting hingga kanker serviks (rahim).

"Perlu edukasi ke masyarakat sebagai pencegahan, agar kelompok remaja mampu menjaga pergaulan secara sehat," terangnya. (gun)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarjogja.jawapos.com


Halaman:

Komentar