NARASIBARU.COM - Gelar profesor dua dosen Universitas Sebelas Maret atau UNS, Hasan Fauzi fan Tri Atmojo, dicopot Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim.
Dikutip dari akun snack video @Berita Pedas, Hasan Fauzi ngaku alasan pencopotan itu gara-gara keduanya membongkar kasus korupsi puluhan miliar. Meski tidak dirinci kasus korupsi apa yang dimaksud.
Pencopotan gelar profesor keduanya berdampak pada keduanya harus pensiun lebih cepat 10 tahun. Hasan Fauzi mengaku dirinya dicopot setelah berani membongkar dan melaporkan dugaan korupsi sebesar 57 miliar yang terjadi di UNS.
Belumnya, pro kontra aturan seragam sekolah, Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Tahun 2024 mendatang, guru bakal ditawarkan marketplace.
Apa itu marketplace? Suatu database yang nanti akan didukung secara teknologi. Namun, dari namanya saja, sepertinya kurang sedap didengar.
Sekema rekruitmen guru tahun 2024 mendatang bakal melalui marketplace. Jadi sekolah bisa check out guru di market place, guru sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan sekolah.
Meski terdengar seru, profesi guru sudah seperti dagangan.
Rencana terobosan baru yang disampaikan oleh Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, bahwa ada dua kategori guru yang bisa masuk dalam sistem.
Pertama, guru honorer yang sudah mengikuti seleksi calon guru ASN. Nah ketika ditanyakan lulus passing gradenya, maka yang bersangkutan bisa masuk dalam database. Itu yang bisa saja masuk dalam market place ini.
Kedua, lulus pendidikan profesi guru atau PPG prajabatan. Pada kategori ini guru baru yang sudah lulus PPG, akan masuk dalam market place terintegrasi.
Sebelumnya, Nadiem mengeluarkan aturan seragam sekolah baru tahun ajaran 202w/2023. Buntut aturan itu terjadi pro kontra di masyarakat.
Namun, seorang netizen dengan akun TikTok @arie_700, aturan itu tidak memberatkan sama sekali. Ia pun membongkar skema Nadiem mengeluarkan aturan itu, agar pemakaian seragam sekolah terjadwal seluruh Indonesia.
Menurutnya, ia sudah membaca dengan teliti aturan Mendikbud Restek itu. Disitu memang tertulis peraturan baru soal seragam.
"Seragam SD putih bawah merah. Seragam SMP putih bawahannya biru. Seragam sekolah SLTA atau SMU, putih bawahannya abu-abu. Kalau yang cewek pakai rok. Dan yang cowok pakai celana. Ya itukan udah biasa, dimana memberatkannya? Nggak ada memberatkan," katanya.
Kemudian ada juga peraturan tentang seragam pramuka. Seragam pramuka juga, katanya, bukan juga hal yang baru. Lagi-lagi itu tidak memberatkan.
"Nah ada juga peraturan yang memakai soal pakai adat, Pakaian adat itu saya baca aturannya itu dipakai pada saat acara-acara tertentu dan acara perayaan nasional, semisalnya 17 an. Itu juga sudah biasa
Bukan sesuatu yang memberatkan juga," katanya.
Ia mengungkapkan apa yang ditangkap alasan Nadiem Makarim mengeluarkan aturan itu. Alasannya untuk mengatur jadwal pemakaian seragam. Sebab antara sekolah-sekolah, misal sekolah swasta memiliki pakai dengan corak sendiri, ciri khas masing-masing.
"Nah itu diatur, pakainya hari apa. Jadi menteri Nadiem mau pakaian seragam nasional dipakai sesuai jadwal seluruh Indonesia," jelasnya.
Buntut keputusan Nadiem Makarim mengeluarkan Permendikbud Nomor 50 tahun 2022 tentang Aturan Seragam Sekolah bagi SD, SMP, SMA, banyak pihak yang merasa diberatkan.
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!