"Jadi menurut saya itu mengontrol pikiran orang juga bentuk intimidasi itu, memang bukan intimidasi bentuk fisik, bukan pula verbal, tapi kan bukan hanya soal fisik atau verbal, tetapi saya tidak boleh bicara politik, harus tandatangan sama juga mengintervensi produk seni, dalam arti melarang seseorang mengartikulasikan pikirannya," jelas Butet.
Butet mewanti-wanti agar hal-hal mengintervensi ataupun mengintimidasi seperti itu tidak lagi diteruskan. Demokrasi harus dijaga agar bangsa ini tetap utuh dalam perbedaan, dalam keragaman. "Ya kita lihat ke depan.
Kalo hal itu masih teerus dilakukan ya bangsa ini bisa bubar. Kedepan ia juga masih akan melihat bagaimana pentas pentas seni budaya apakah akan ada seperti kejadian yang dialaminya.
Ya kedepan kita lihat saja, saya atau teman teman saya saat pentas akan seperti apa." ungkapnya Sementara saat ditanya kapan agenda pentas dalam waktu dekat ini, Butet secara jelas menyebutkan belum ada.
"Sementara ini memang belum ada agenda pentas, Bung" pungkas Butet.
Sumber: tvOne
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!