HALLO.DEPOK.ID - Kalau bicara soal jenis babi liar yang hidup di Afrika, mungkin babi hutan (warthog) lebih populer di telinga kita.
Padahal, ada begitu banyak jenis babi liar yang tersebar di seluruh Afrika.
Nah, salah satu yang menarik untuk dibahas kali ini adalah babi semak (Potamochoerus larvatus).
Soal penampilan, babi semak tampak cukup nyentrik.
Bulu lebat dan panjangnya bisa memiliki berbagai warna, seperti cokelat, kemerahan, abu-abu kehitaman, sampai hitam.
Uniknya, bulu pada bagian atas tubuhnya cenderung kasar dan membentang dari telinga hingga ke punggungnya sehingga jadi ciri khas babi semak.
Untuk ukurannya sendiri, babi semak umumnya memiliki panjang 100—150 cm dan bobot 55—115 kg.
Selain penampilan uniknya ini, babi semak tentu memiliki sejumlah fakta lain yang membedakan mereka dengan jenis babi liar lainnya.
Penasaran dengan fakta-fakta babi semak? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!
Baca Juga: Sensasi Kuliner Bogor: Menyusuri 5 Street Food Legendaris yang Tetap Menggoda!
1. Peta persebaran dan habitat
Babi semak tersebar di negara-negara bagian timur dan selatan Afrika.
Somalia, Botswana, Kenya, Uganda, dan Kongo merupakan sedikit contoh dari beberapa negara yang jadi rumah bagi si babi semak.
Bahkan, diketahui kalau spesies babi liar ini juga diperkenalkan di beberapa pulau sekitar Benua Afrika, semisal Pulau Madagaskar, Pulau Komoro, dan Pulau Mayotte.
Sementara, untuk habitatnya, babi semak bisa dibilang tidak terlalu pilih-pilih tempat.
Dilansir Animal Diversity, babi semak bisa ditemukan di seluruh habitat, mulai dari ketinggian 0—4 ribu meter di atas permukaan laut.
Kawasan hutan hujan, pepohonan, rawa, semak belukar, hingga pegunungan bisa jadi rumah dari babi ini.
Saking luasnya pilihan habitat mereka, diketahui kalau babi semak bisa ditemui di gunung tertinggi di Afrika, yakni Gunung Kilimanjaro, lho!
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!