Tokoh oposisi terkemuka mengatakan pemerintah sengaja memperlambat penghitungan di distrik-distrik pemilih Kilicdaroglu. Sehingga, suara untuk Kilicdaroglu tertahan.
"Mereka menentang penghitungan yang muncul dari kotak suara di mana kami unggul secara besar-besaran," kata Ekrem Imamoglu.
Imamoglu mengatakan penghitungan suara internal oposisi menunjukkan Kilicdaroglu memperoleh 49 persen suara dan Erdogan hanya 45.
Tetapi baik penghitungan media pemerintah maupun yang disajikan oleh oposisi berpotensi pemilu digelar 2 putaran. Jika benar terjadi, maka pemilu presiden akan kembali digelar pada 28 Mei 2023.
Sumber: kumparan.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok
Pandji Pragiwaksono Terancam Denda 50 Kerbau Akibat Candaan soal Adat Toraja
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo