Selain hukuman penjara seumur hidup, Dawut juga dicabut hak-hak politiknya seumur hidup, kata Dui Hua.
Akida Pulat, putri Dawut, dalam pernyataan yang disampaikan melalui Dui Hua, menyeru kepada pemerintah China agar membebaskan ibunya.
“Saya mengkhawatirkan ibu saya setiap hari. Membayangkan ibu saya yang tidak bersalah harus menghabiskan hidupnya di penjara telah mendatangkan rasa sakit yang tak tertahankan bagi saya. China, tunjukkan belas kasihanmu dan lepaskan ibu saya yang tidak bersalah,” kata Akida Pulat.
Saat ditangkap pada Desember 2017, Dawut sedang mengajar di Xinjiang University College of Humanities, di mana dia juga mendirikan Ethnic Minorities Research Centre pada 2007.
Banyak institusi akademis yang pernah berhubungan dengan Dawut melalui karyanya, termasuk perguruan tinggi ternama seperti Harvard, Cornell, British Columbia, Pennsylvania, Washington, Indiana, dan Cambridge, bergabung untuk menyerukan pembebasan Dawut.
Sumber: herald
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?