Dengan alasan tersebut, Roy menegaskan bahwa tidak ada cerita mistis di balik Ganjar dan Mahfud yang tidak jadi menaiki mobil dinas Soekarno tersebut.
"Insya Allah ini pandangan teknis obyektif dari kejadian mogoknya Cadillac yang tadinya mau dinaiki Mas Ganjar dan Prof Mahfud dari Tugu Proklamasi ke KPU siang tadi (kemarin) dan tidak ada cerita-cerita mistis dan ramalan sebagaimana yang banyak beredar di berbagai WAG dan sosmed," kata Roy.
Lebih lanjut, Roy justru menyarankan ketika Ganjar-Mahfud kembali menyapa rakyat di sepanjang jalan selama kampanye, maka sebaiknya menggunakan mobil klasik dengan model kap terbuka dan bukannya seperti mobil Cadillac Soekarno tersebut.
Ia menilai jika menggunakan mobil pikap terbuka, maka akan menimbulkan kesan dekat dengan rakyat.
"Tapi in my honest opinion, memang sebaiknya Mas Ganjar dan Prof Mahfud apabila mau naik mobil klasik dipilihkan atau disediakan yang open cab/abcrioleh (bisa dibuka atap) saja, jadi bisa dekat dan menyapa rakyat."
"Kalau tipe sedan seperti Cadillac akan jadi tampak 'eksklusif' dan jauh dari kejsan merakyat," jelas Roy.
Di sisi lain, Roy juga menyayangkan Ganjar dan Mahfud hanya menggunakan mobil semi terbuka saat mendaftarkan diri sebagai capres-cawapres ke KPU.
Dia mengatakan seharusnya mobil tersebut bisa menjadi semakin memudahkan Ganjar dan Mahfud menyapa rakyat.
Roy pun menyarankan seharusnya bagian depan atas bak dalam keadaan terbuka agar Ganjar dan Mahfud mudah menyapa rakyat.
"Sayangnya memang truk bak terbuka yang akhirnya digunakan tidak didesain awalnya untuk dinaiki pasangan calon tersebut, sehingga bagian depan malah tertutup. Harusnya bagian depan atas bak terbuka sehingga akan lebih mudah menyapa rakyat."
"Apalagi konon desain truk tersebut adalah pendopo. Harusnya terbuka ke empat sisinya dan hanya kelihatan empat soko guru atau tiangnya saja," kata Roy.
Sumber: tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?