Oleh sebab itu, ketua MER-C itu, mendesak agar masyarakat internasional melindungi RS Indonesia, terlebih fasilitas itu merupakan objek yang tidak boleh diserang berdasarkan hukum internasional.
"Kami mengimbau masyarakat internasional mengecam Israel agar tidak melakukan tindakan brutal terhadap RS Indonesia,” kata Sarbini.
Pada Minggu (5/11), Juru Bicara IDF Avichay Adraee mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa Hamas telah menjadikan rumah sakit tersebut sebagai basis operasi mereka yang terletak di bawah tanah.
"Kelompok ini (Hamas)menggunakan rumah sakit Indonesia untuk menyembunyikan pusat komando dan kendali bawah tanah,” kata Adraee, seperti dimuat Arab News.
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya dibuka pada tahun 2015, dibangun dari sumbangan yang dikumpulkan oleh MER-C yang berbasis di Jakarta.
Fasilitas kesehatan itu merupakan salah satu rumah sakit terakhir di Jalur Gaza yang telah merawat lebih dari 3.500 warga sipil Palestina yang terdampak oleh perang Israel sejak 7 Oktober lalu.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026