“Misalnya anggaran tahun untuk 2024 DIPA-nya sudah bisa di berikan di akhir tahun 2023. Harusnya dengan lebih cepatnya DIPA Ini bisa diselesaikan atau diserahkan maka institusi pemerintah bisa juga lebih sigap dalam merancang anggaran,” jelasnya.
Dia menambahkan, kemampuan dari sumber daya terutama sumber daya manusia juga menjadi penting dalam sebuah institusi. Sebab kualitas tersebutlah yang akan menentukan realisasi anggaran belanja dalam terealisasi dengan tepat dan cepat.
Baca Juga: Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Belanja Berkualitas dalam APBN
Lebih lanjut, Yusuf berharap dalam beberapa tahun ke depan pemerintah bisa mengubah pola belanjanya agar lebih berkualitas dan efisien. Menurutnya belanja yang berkualitas adalah belanja yang dilakukan sesuai sesuai dengan peruntukan dari anggaran belanja tersebut.
“Misalnya disebutkan belanja pemerintah didorong untuk menangkal atau menyelesaikan efek samping dari Covid-19, maka ini harus terlihat dari komposisi belanja yang terkait dengan tujuan tersebut, seperti belanja bantuan sosial dan juga transfer ke daerah,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan belanja pemerintah yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja yang sifatnya produktif, seperti belanja modal ataupun belanja subsidi dan bantuan sosial. Menurutntya belanja tersebut merupakan komponen yang dalam jangka pendek menengah panjang bisa berpotensi mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Sumber: nasional.kontan.co.id
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya: APBN Bertujuan Membuat Seluruh Rakyat Kaya, Mari Kita Kaya Bersama!
Viral 2 Jam Terjebak Macet Parah Jakarta, Turis Korea Ngamuk Sampai Kencing dalam Botol
Hamish Daud Liburan Bareng Sasha Sabrina Alatas ke Bangkok? Dugaan Perselingkuhan Suami Raisa Terkuak
Pengakuan Alumni Seangkatan Gibran: UTS Insearch Cuma Kursus Bahasa Inggris, Bukan Setara SMA