Bandingkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Kalau Mau Bersaing Dengan Jokowi...

Kedua, Rocky juga mengatakan Anies harus mempertanyakan apakah output dari akumulasi tersebut apakah sudah merata dibagikan kepada rakyat.

Salah seorang pendiri Setara Institute itu menjelaskan, kebijakan politik hanya berbicara mengenai akumulasi dan distribusi yang adil.

Lebih lanjut, pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara itu tidak menampik bahwa diskursus politik saat ini masih akan menjadi retorika.

Hal ini disebabkan dengan desain ekonomi di Tanah Air yang belum berubah. Karenanya, hal tersebut harus bisa didebatkan di tingkat paradigma.

Ia menjabarkan, basis persaingan politik adalah persaingan ide, pikiran, bahkan ideologi. Karena itu, Anies Baswedan harus memiliki

"Jadi kalau Anies mau bersaing dalam politik dengan ide yang berbeda dengan Jokowi yang dia sebut sebagai change dan bukan contiounity, maka juga paradigmanya mesti berbeda," tegas Rocky Gerung.

Menurutnya, konsep seperti ini harus dikupas secara tuntas agar Anies Baswedan tak terlihat sebatas retorika saja.

Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu diduga memberikan sindirannya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Milad PKS pada Sabtu, 20 Mei 2023.

Dalam pidatonya, Anies mengulas buku 'Why Nations Fail'. Ia mengatakan, negara dengan institusi politik yang memeras cenderung hanya mengkonsolidasikan kekuatan dan kewenangannya pada satu pemimpin atau kelompok.

Anies menuturkan, kekuasaan negara semacam ini tidak didistribusikan kepada banyak pihak. Akibatnya, partisipasi masyarakat pun minim dan terbatas.

Tak cuma itu, Anies menyebut negara seperti ini sering kali mengabaikan etika dan peraturan hukum.

Menurut Anies Baswedan, peraturan dalam negara yang institusi politiknya buruk bisa diubah-ubah, ditebang pilih, dan bahkan hanya menguntungkan para penguasa. [IndonesiaToday/Kilat]

Sumber: kilat.com