Pamerkan Peta Lama Berusia 400 Tahun, Putin Klaim Negara Ukraina Tak Pernah Ada

- Jumat, 26 Mei 2023 | 21:00 WIB
Pamerkan Peta Lama Berusia 400 Tahun, Putin Klaim Negara Ukraina Tak Pernah Ada

MOSKWA, NARASIBARU.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa peta lama telah membuktikan Ukraina bukanlah negara nyata.

Putin mengutip keyakinannya yang banyak dikritik bahwa Ukraina bukanlah negara nyata dalam membenarkan invasi Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (23/5/2023) mengutip peta Eropa abad ke-17 untuk mendukung tesisnya.

Baca juga: Erdogan Bantah Putin Ikut Campur Pilpres Turkiye

Dia, seperti dilansir dari Bussines Insider, Putin seolah mendiskreditkan bahwa Ukraina bukanlah negara yang nyata.

Namun anehnya, bahkan dalam istilah klaim Putin, dokumen itu dengan jelas menandai bagian dari wilayah itu sebagai "Ukraina".

Dalam pertemuan dengan ketua Mahkamah Konstitusi Rusia, Valery Zorkin, keduanya meneliti peta yang dibuat oleh seorang kartografer abad ke-17 untuk Raja Perancis Louis XIV.

Kremlin menerbitkan video pertemuan itu, di mana Putin dan Zorkin memegang peta sebagai bukti bahwa negara Ukraina adalah fiksi sejarah.

Peta yang diinspeksi Putin tampaknya merupakan salinan peta yang dibuat pada 1674 oleh kartografer Perancis Hubert Jaillot, menunjukkan bagian Eropa timur dan Asia, dengan kota dan wilayah yang ditandai.

Putin mengambil peta untuk mendukung salah satu argumen inti yang dia buat untuk mendukung invasi Rusia yang tidak beralasan ke Ukraina.

Ukraina disebutnya bukan negara nyata dan karenanya harus dimasukkan ke dalam Rusia.

Baca juga: Mencaci di Depan Makam Orangtua Putin, Wanita Rusia Ditangkap

"Pemerintah Soviet menciptakan Soviet Ukraina. Ini diketahui semua orang. Sampai saat itu, tidak pernah ada Ukraina dalam sejarah umat manusia," kata Putin.

Faktanya, peta itu dengan jelas menunjukkan Ukraina. Di bawah ini adalah versi yang diperbesar dari bagian yang disorot dengan warna merah di atas.

Teks tersebut diterjemahkan menjadi "Ukraina atau tanah Cossaks", dan berada di sebelah sungai Dnipro yang mengalir melalui Ukraina modern.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-440 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Bersumpah Menang, Zelensky Tuntut UE

Ibu kota Kyiv, dieja Kiow di peta, juga terlihat di dekatnya.

Saat itu, apa yang akan menjadi Rusia dikenal di beberapa bagian Eropa sebagai Grand Duchy of Muscovy, sementara bangsawan Polandia menguasai sebagian besar wilayah yang sekarang disebut Ukraina.

Dalam sebuah tesis yang diterbitkan sebelum invasi tahun 2022, Putin mengeklaim bahwa orang Ukraina dan Rusia adalah "satu bangsa" yang telah dipisahkan oleh kekuatan asing yang bermusuhan.

Dia terus membingkai invasinya sebagai sarana untuk menyatukan kembali mereka.

Pada 1790, kekaisaran Rusia menguasai sebagian besar wilayah yang sekarang menjadi Ukraina.

Ukraina sempat merdeka setelah revolusi Rusia 1917, tetapi segera masuk ke dalam Uni Soviet.

Baca juga: Bill Clinton Sempat Diberi Tahu Putin Rencana Serang Ukraina pada 2011

Hanya setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 Ukraina menjadi negara merdeka lagi, suatu perkembangan yang diterima Rusia pada saat itu.

Sumber: kompas.com

Komentar