Serangan Israel ke masjid dan sekolah Al-Tabi’in pada Sabtu lalu juga disebut menggunakan rudal buatan Amerika Serikat. Seratus jamaah shalat subuh syahid dalam serangan brutal tersebut.
Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat telah membuat pernyataan yang jarang dalam mengutuk AS pada serangan itu.
Juru bicara presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mendesak AS – sekutu diplomatik dan pemasok senjata terpenting Israel – untuk “mengakhiri dukungan buta yang mengarah pada pembunuhan ribuan warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak, wanita, dan orang-orang yang tidak bersalah dan orang tua”.
Beberapa kelompok hak asasi manusia dan mantan pejabat Departemen Luar Negeri telah mendesak pemerintahan Biden untuk menunda pengiriman senjata ke Israel, dengan alasan pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia.
Dua belas mantan pejabat AS, termasuk mantan pejabat Departemen Luar Negeri Josh Paul, Annelle Sheline, Stacy Gilbert dan Hala Rharrit, mengatakan dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa “kedok diplomatik Amerika, dan aliran senjata yang terus menerus ke Israel telah memastikan keterlibatan kami yang tidak dapat disangkal dalam pembunuhan tersebut. dan kelaparan yang memaksa penduduk Palestina yang terkepung di Gaza.”
Awal bulan ini, sekelompok 38 pakar hak asasi manusia independen meminta negara-negara anggota PBB untuk memberlakukan embargo senjata dan menargetkan sanksi terhadap Israel menyusul keputusan penting Mahkamah Internasional (ICJ) baru-baru ini.
Para ahli menyerukan embargo senjata, diakhirinya semua iklan komersial yang dapat merugikan Palestina, dan menargetkan sanksi, termasuk pembekuan aset, terhadap individu dan entitas Israel yang terlibat dalam pendudukan ilegal, segregasi rasial, dan kebijakan apartheid.
Pada Juni, kelompok yang terdiri dari 30 ahli, termasuk beberapa Pelapor Khusus PBB, menegaskan kembali tuntutan mereka untuk segera menghentikan pengiriman senjata dan amunisi ke Israel.
“Sejalan dengan seruan baru-baru ini dari Dewan Hak Asasi Manusia dan para ahli independen PBB kepada negara-negara untuk menghentikan penjualan, transfer, dan pengalihan senjata, amunisi, dan peralatan militer lainnya ke Israel, produsen senjata memasok Israel,” kata para ahli tersebut.
Sebuah laporan yang telah lama ditunggu-tunggu pada bulan Mei mengatakan “menilai secara masuk akal” bahwa Israel menggunakan senjata buatan AS dengan cara yang tidak sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional, Anadolu melaporkan.
Sumber: republika
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?