Meskipun Presiden Prabowo Subianto secara resmi memimpin pemerintahan pasca Pilpres 2024, aroma kekuasaan Joko Widodo (Jokowi) dinilai masih terasa di berbagai lini birokrasi dan struktur kekuasaan. Hal ini diungkapkan oleh akademisi dan tokoh publik Buni Yani, yang menyebut bahwa “matahari kembar” benar-benar terjadi dalam transisi kekuasaan kali ini.
“Ini bukti Jokowi memang masih punya jaringan ke birokrasi dan kekuasaan, meskipun secara resmi yang berkuasa adalah Prabowo. Cengkeraman Jokowi masih ada meskipun tentu tidak sekuat dulu lagi,” ungkap pengamat politik dan sosial Buni Yani dalam keterangannya yang dikutip dari www.suaranasional.com, Ahad (20/4/2025)
Menurutnya, Jokowi secara strategis menciptakan ilusi bahwa ia masih menjadi aktor dominan dalam politik nasional, meski secara konstitusional telah lengser dari kursi kekuasaan.
“Jokowi menciptakan gerhana sehingga cahaya atau pengaruh Prabowo menjadi kecil. Jokowi menciptakan pencitraan seolah dia masih kuat, seolah dia masih berkuasa, dan punya cengkeraman di kekuasaan. Tapi itu tidak besar,” lanjut Buni Yani.
Ia mengingatkan bahwa pola-pola pencitraan semacam itu adalah khas gaya Jokowi selama dua periode menjabat. Narasi kekuatan dibangun lewat simbolisme, kehadiran di publik, dan pengaruh tak langsung melalui loyalisnya di jabatan strategis.
Buni Yani pun memberikan saran kepada Presiden Prabowo agar tidak gentar menghadapi situasi ini. Ia menilai Prabowo perlu mengambil langkah tegas dan sistematis untuk benar-benar memegang kendali pemerintahan.
“Prabowo jangan takut. Model-model pencitraan seperti ini kan itu yang dilakukan oleh Jokowi selama 10 tahun. Prabowo jangan gentar. Prabowo bisa secara pelan mengikis pengaruh Jokowi dengan memecat dan mengganti orang-orang Jokowi. Dengan memotong rantai komando Jokowi ke kekuasaan,” tegasnya.
Sumber: suaranasional
Foto: Buni Yani (IST)
Artikel Terkait
BGN Belajar Gizi Jangan ke India, Finlandia dan Jepang Jelas-jelas Diakui Dunia
Jokowi memang mesti dilawan dengan pola flag fake versus flag fake
Viral, Sopir Bus SDIT Diduga Cabuli Siswi Kelas 1 SD: Celana Korban Dipelorotin lalu Memainkan Jari Telunjuknya
Whoosh Bikin Negara Tekor, DPR Singgung Jebakan ‘Sunk Cost Fallacy’: Sejak Awal Proyek Ini Tak Layak