Dalam catatan kecil, uang jemputan atau "Japuik" yang seharusnya menjadi simbol kebersamaan.
Malah menjadi belenggu bagi Shintia, menggambarkan perlawanan antara tradisi dan hak asasi individu.
Semoga, kisah pilu ini menjadi refleksi bagi masyarakat tentang batasan adat
Dan pentingnya merangkul cinta dengan tulus, tanpa harus terjerat oleh beban materi.
Shintia, wanita dengan impian indah, meninggalkan pesan berat
tentang kompleksitas cinta di tengah realitas kehidupan yang penuh tekanan.***
Sumber: pojoksatu
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa