Tetsuji mengatakan, pada tahun 2019, Asia memproduksi 54% plastik dunia. Produksi sampah plastik ini terutama disumbang oleh China dan Jepang.
Temuan lainnya, sekitar setengah dari sampah plastik yang ditemukan di lautan hanya berasal dari lima negara: China, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Pada ujungnya sampah plastik ini terurai menjadi mikropartikel yang tidak dapat terbiodegradasi sehingga menimbulkan potensi ancaman terhadap satwa liar dan kesehatan manusia.
Baca: Sampah plastik di Natuna terbawa dari negara lain
Polusi plastik berdampak pada hampir semua spesies laut, dan para ilmuwan telah mengamati dampak negatifnya pada hampir 90% spesies yang dinilai.
Meskipun dampaknya terhadap manusia masih belum diketahui, mikroplastik telah terdeteksi dalam darah, plasenta, dan ASI.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ruangkota.com
Artikel Terkait
Tampang Alex Iskandar, Ayah Tiri yang Culik dan Bunuh Alvaro Kiano
TNI AL Tangkap Dua Kapal Pengangkut Nikel Ore Ilegal untuk PT IMIP Morowali
Banjir dan Longsor Hantam Sumut: 17 Orang Meninggal, 58 Luka-luka
Nekat! Pria di Mamuju Perkosa Teman Wanitanya di Kantor Pemkab, Modus Pulang Kemalaman dan Menginap