Rismon Kembali Kritik Bareskrim Polri: Jokowi Satu-Satunya Presiden di Dunia Tak Berani Tunjukkan Ijazah!

- Rabu, 02 Juli 2025 | 16:45 WIB
Rismon Kembali Kritik Bareskrim Polri: Jokowi Satu-Satunya Presiden di Dunia Tak Berani Tunjukkan Ijazah!




NARASIBARU.COM - Drama panjang seputar keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meledak dengan dua narasi yang saling bertabrakan yakni tantangan keras dari seorang ahli digital forensik, Rismon Sianipar hingga bantahan emosional di bawah sumpah dari seorang mantan wakil menteri.


Pemicu terbaru datang dari Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar, yang melontarkan klaim tajam dalam sebuah acara diskusi. 


Menurutnya, Jokowi adalah anomali di panggung politik global karena keengganannya menunjukkan bukti fisik ijazahnya.


"Ini adalah presiden pertama atau mantan presiden satu-satunya di dunia yang tidak berani menampilkan ijazahnya, tidak ada satu pun di dunia," kata Rismon dalam sebuah potongan video acara Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa (1/7/2025).


Rismon juga mengkritik keras pernyataan Bareskrim Polri yang sebelumnya menyebut ijazah Jokowi identik.


Ia menilai ada kejanggalan besar karena pihak kepolisian tidak pernah menunjukkan ijazah asli, melainkan hanya versi digital dari sebuah fotokopi.


"Indikator kedua adalah Dirtipidum hanya berani menampilkan versi digital, bukan versi analog, versi digital itu pun dari ijazah fotocopy," ujarnya.


"Coba bayangkan seorang Dirtipidum kepolisian tidak berani menunjukkan memegang ijazah Jokowi yang katanya asli otentik atau identik," sambung dia.


Bantahan Paiman Raharjo


Di tengah panasnya tudingan ini, muncul bantahan keras dari mantan Wakil Menteri Desa, Paiman Raharjo. 


Namanya diseret oleh politisi PDIP Beathor Suryadi sebagai orang yang diduga membuat ijazah Jokowi di Pasar Pramuka. Merasa difitnah, Paiman bersumpah untuk membersihkan namanya.


“Jadi gini, saya Demi Allah sumpah mati, enggak pernah bikin ijazah Jokowi, karena apa? Saya hidup selalu jujur, saya itu orang kecil, dari SMP kemudian berjuang, kalau saya enggak hidup bener, enggak mungkin saya dapat keberkahan sampai sekarang,” kata Paiman dengan nada bergetar.


Ia mengaku terpaksa buka suara karena tuduhan tersebut telah menghancurkan hidup keluarganya. 


Dampaknya, kata Paiman, sangat menyakitkan hingga membuat anaknya enggan pergi ke sekolah.


“Saya terpaksa ikut bicara ya karena ini sangat merugikan saya, keluarga saya, anak saya pun sudah tidak mau sekolah,” ungkapnya.


Paiman pun menantang para penuduhnya untuk membuktikan klaim mereka dan memohon agar dirinya tidak diseret ke dalam pusaran kebencian politik.


“Sekarang buktikan saja kalau memang saya dituduh, siapa yang bilang, terus kemudian ijazah bentuk yang dipalsukan seperti apa,” tantangnya.


“Jadi tolong, janganlah, kalau memang benci Jokowi, jangan melibatkan yang lain. Kalau saya bener ya, Demi Allah mati kalau saya melakukan hal-hal seperti dituduhkan," sambungnya.


Sumber: Suara

Komentar