Dia memperkirakan, kontribusi perputaran ongkos dari kampanye caleg tersebut diperkirakan menyumbang sekitar 0,27 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Dampak tak langsung ke (kinerja) konsumsi masyarakat di 2023 itu 0,2 persen tambahan di 2024 0,27 persen ini itungan kasar kami," pungkasnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh Edy Mahmud mengatakan belanja pemilu turut memberikan kontribusi diukur sebagai konsumsi lembaga non-profit.
Pengaruh belanja pemilu akan terasa, tepatnya pada saat memasuki masa kampanye.
“Belanja Pemilu akan mempengaruhi konsumsi lembaga non profit utamanya setelah memasuki masa kampanye,” ucap Edy di Gedung BPS, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Edy menururkan kegiatan konsolidasi nasional oleh partai politik sedikit banyak mendorong pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023.
Kata dia, pengeluaran partai politik untuk konsolidasi turut mewarnai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
“Dampak pemilu secara penuh terhadap perekonomian nanti ya kita akan ukur setelah rangkaian pemilu itu sudah terjadi,” tukasnya.
Sumber: tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra