Menurut dia, aktivis yang mengkritik manuver politik Jokowi dan penggunaan alat negara serta putusan Mahkamah Konstitusi menjadi sasaran serangan.
"Itu yang ditargetkan," kata dia.
Pengelola Teater Utan Kayu, Ayu Utami membenarkan akun YouTube kelompok itu dihapus. Menurut dia, penghapusan itu dilakukan karena YouTube mendapat laporan akun itu memuat konten terlarang.
"Benar hari ini kami dapat pemberitahuan dari YouTube bahwa akun Teater Utan Kayu dihapuskan karena mengandung spam dan scam," ujar Ayu, melalui pesan WhatsApp.
Serangan itu berlangsung setelah pengelola Teater Utan Kayu mengunggah video diskusi bertajuk Beranda Politik. Diskusi Beranda itu baru diadakan dua kali. Pertama diskusi bertema "Demokrasi dan Ancaman dari Dalam Dirinya", yang diampuh budayawan dan jurnalis senior Goenawan Mohamad atau GM.
Kedua diskusi buku Oligarki dan Totalitarianisme Baru karangan Jimly Asshiddiqqie. "Diskusi itu diadakan beberapa hari lalu, dan hari ini tiba-tiba akun kami dihapus," ujar Ayu.
Butet Kartaredjasa ikut mendapat serangan
Selain menyasar Melki dan akun Teater Utan Kayu, penyerangan itu turut menyerang seniman Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa. Pendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md itu mengaku ada serangan terhadap akun WhatsApp-nya sejak 5 Oktober 2023.
"Seminggu lalu semua yang aku kirim gak kebuka," kata Butet. "Saat itu cuma WA aja yang terganggu."
Presiden Jokowi mendapatkan sorotan tajam dalam beberapa bulan terakhir setelah MK mengabulkan gugatan uji materi soal batas syarat usia capres dan cawapres. Putusan itu memungkinkan Gibran Rakabuming Raka, putra presiden, maju pada Pilpres 2024.
Putusan MK itu dianggap kontroversial karena Ketua MK Anwar Usman merupakan adik ipar Jokowi sekaligus paman dari Gibran. Belakangan, Anwar dicopot dari posisi Ketua MK setelah Majelis Kehormatan MK (MKMK) menyatakan dia terbukti melakukan pelanggaran etik berat.
Sumber: tempo
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD