"Karena apa, yang menjadi presiden petugas partai, bukan pelayan rakyat. Yang menjadi presiden itu harus pelayan rakyat bukan presiden partikelir," kata Willy.
Willy juga menyinggung ajaran Proklamator Ir. Soekarno, yakni seorang pemimpin harus lebih mementingkan rakyat. Bukan partai yang menaunginya, saat menjadi pejabat negara.
Willy juga mewanti-wanti agar semuanya tidak terjebak dalam ideologi yang mementingkan golongan sendiri itu.
"Jangan sesat pikir, jangan. Tambah rusak, tambah segmented publik ini kalau kita selalu berdiri atas perspektif dan ideologi yang picik seperti ini," tandasnya.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar