Kemudian, Penelitian yang dilakukan oleh Novendra Hidayat dan Abdul Fatah ini menyimpulkan relasi kuasa yang terjadi antara pasangan Sukirman-Bong Ming Ming (Etnis Melayu-Tionghua) pada Pilkada 2020 di Kabupaten Bangka Barat terjadi secara alamiah. Alamiah di sini merujuk kepada relasi antara etnis Melayu dengan Tionghoa yang telah berlangsung sejak lama.
"Pasangan Sukirman-Bong Ming Ming memanfaatkan dan memaksimalkan potensi relawan dan tim sukses dari berbagai lini, terutama lintas etnis dan agama. Dengan dukungan yang maksimal, pasangan ini mendapatkan perhatian yang cukup besar oleh masyarakat pemilih di Kabupaten Bangka Barat. Seperti halnya keterangan wawancara dengan aktor, relawan dan tim pemenangan pasangan Sukirman-Bong Ming Ming," ungkapnya.
Tak hanya itu, Novendra Hidayat juga mengatakan bahwa kesepahaman dalam keberagaman antar etnis Melayu dan Tionghua yang telah terbangun didorong dan dikuatkan dengan adanya dominasi, akumulasi dan pendayagunaan tiga modal utama.
"yakni modal politik, modal sosial dan modal budaya kemudian menjadi penentu dalam meraih kemenanga," tutupnya.*
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: trendberita.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo