#Ulang

Pecah Telur! Marinir Akhirnya Punya Jenderal Bintang 4, Sosoknya Dikenal Tegas

News

Pecah Telur! Marinir Akhirnya Punya Jenderal Bintang 4, Sosoknya Dikenal Tegas

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 19:00 WIB
Suciwati Ungkap Pemerintah Tak Pernah Ajak Aktivis HAM dalam Susun Ulang Sejarah

News

Suciwati Ungkap Pemerintah Tak Pernah Ajak Aktivis HAM dalam Susun Ulang Sejarah

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 18:50 WIB
Kelakuan Silfester Matutina di BUMN Diungkap Pegawai: Jarang Ngantor, Seringnya Rapat Virtual

News

Kelakuan Silfester Matutina di BUMN Diungkap Pegawai: Jarang Ngantor, Seringnya Rapat Virtual

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 18:40 WIB
Video Lawas Mpok Alpa Viral Lagi: Teror Celana Dalam Misterius Bikin Geger Netizen

News

Video Lawas Mpok Alpa Viral Lagi: Teror Celana Dalam Misterius Bikin Geger Netizen

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 16:35 WIB
GRIB JAYA Siap Demo KPK, Desak Usut Tuntas Aktor Intelektual Korupsi Sumut hingga Blok Medan

News

GRIB JAYA Siap Demo KPK, Desak Usut Tuntas Aktor Intelektual Korupsi Sumut hingga Blok Medan

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 16:15 WIB
Punya firasat Mpok Alpa akan berpulang, Raffi Ahmad: Ada cerita yang tak selesai

News

Punya firasat Mpok Alpa akan berpulang, Raffi Ahmad: Ada cerita yang tak selesai

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 16:00 WIB
Siapa Amalia Mutya yang Viral di TikTok? Warganet Ramai Cari Akun Medsos Aslinya

News

Siapa Amalia Mutya yang Viral di TikTok? Warganet Ramai Cari Akun Medsos Aslinya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 15:30 WIB
Video Lawas Mpok Alpa Viral Lagi: Teror Celana Dalam Misterius Bikin Netizen Berspekulasi

News

Video Lawas Mpok Alpa Viral Lagi: Teror Celana Dalam Misterius Bikin Netizen Berspekulasi

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 15:25 WIB
GRIB JAYA Bakal Geruduk KPK, Desak Usut Tuntas Dalang Utama Korupsi Sumut hingga Blok Medan

Metro

GRIB JAYA Bakal Geruduk KPK, Desak Usut Tuntas Dalang Utama Korupsi Sumut hingga Blok Medan

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 15:10 WIB
Mpok Alpa Ucapkan Kalimat Syahadat Sebelum Meninggal Dunia

News

Mpok Alpa Ucapkan Kalimat Syahadat Sebelum Meninggal Dunia

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Hasil Pertemuan di Alaska Tak Jelas, Putin Dinilai Menang Besar dan Trump Kesal

News

Hasil Pertemuan di Alaska Tak Jelas, Putin Dinilai Menang Besar dan Trump Kesal

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 13:45 WIB
Demonstrasi Pati dan Kedaulatan Rakyat

News

Demonstrasi Pati dan Kedaulatan Rakyat

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 13:15 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:45 WIB
Kondisi Suami Mpok Alpa yang Drop dan Pingsan Berkali-kali, Kini Diungkap Denny Cagur

News

Kondisi Suami Mpok Alpa yang Drop dan Pingsan Berkali-kali, Kini Diungkap Denny Cagur

Jumat, 15 Agustus 2025 | 23:30 WIB
Penyelenggaraan Haji Era Yaqut Diusut KPK, Cak Imin: Hahahaha

Hukum

Penyelenggaraan Haji Era Yaqut Diusut KPK, Cak Imin: Hahahaha

Jumat, 15 Agustus 2025 | 22:30 WIB
Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Politik

Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Jumat, 15 Agustus 2025 | 21:45 WIB
Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Politik

Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Jumat, 15 Agustus 2025 | 21:40 WIB
Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Politik

Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Jumat, 15 Agustus 2025 | 21:35 WIB
Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Politik

Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Jumat, 15 Agustus 2025 | 21:30 WIB
Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Politik

Gibran Harus Memilih: Mengundurkan Diri atau 98

Jumat, 15 Agustus 2025 | 21:20 WIB
Istri Munir Tuding Proyek Sejarah Prabowo Cuci Dosa dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

News

Istri Munir Tuding Proyek Sejarah Prabowo Cuci Dosa dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Jumat, 15 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Utamakan Persatuan, Puan Kutip Pepatah Jawa: Mangan Ora Mangan Sing Penting Kumpul

News

Utamakan Persatuan, Puan Kutip Pepatah Jawa: Mangan Ora Mangan Sing Penting Kumpul

Jumat, 15 Agustus 2025 | 19:10 WIB
Tragis! Remaja Dibakar Hidup-hidup Usai Curi Ubi, Oknum Brimob dan ASN Jadi Tersangka

Peristiwa

Tragis! Remaja Dibakar Hidup-hidup Usai Curi Ubi, Oknum Brimob dan ASN Jadi Tersangka

Jumat, 15 Agustus 2025 | 19:00 WIB
Permintaan Penting Mpok Alpa kepada Raffi Ahmad sebelum Meninggal Dunia karena Kanker

News

Permintaan Penting Mpok Alpa kepada Raffi Ahmad sebelum Meninggal Dunia karena Kanker

Jumat, 15 Agustus 2025 | 14:15 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
2

Irit Banget, Daihatsu Rocky Hybrid Bisa Tembus 47 Kilometer per Liter
3

Said Didu Ungkap Prabowo Kini Dalam Tekanan: Sudah Dua Kali Jokowi Mengancam
4

BREAKING NEWS: Inggris Akui Negara Palestina
5

Ucapan Rasis di Kelas Berujung Kerusuhan di Yalimo Papua, Warga Bakar Kantor Pemerintah dan hingga Rumah
6

Jadi Ibu Kota Politik, SMRC: IKN tak akan Pernah Beralih Menjadi Kota Pemerintahan
7

Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
8

Oknum TNI Aniaya Ojol di Pontianak, Panglima Perintahkan Tindak Tegas Pelaku
9

Didiek Hartantyo Ungkap Kunci Transformasi KAI di Forum Meet The Leaders Universitas Paramadina
10

Nadya Almira Bereaksi Usai Kasus Tabrak Larinya Diungkit, Singgung Surat Perjanjian dengan Keluarga
11

Diduga Emosi Kakanwil Kemenag NTB Lempar Mikrofon Saat Acara Pelantikan Kepala Kemenag Dompu
12

Skandal Video Perempuan Bareng DPRD Wahyudin Moridu, Benarkah Sedang Hamil?
13

Kompol Anggraini Disebut Terima Rp 50 Juta per Bulan dari Irjen KM, Dapat Apartemen di Kemang
14

Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Reset KPU
15

Firdaus Oiwobo: Gibran Hadiah Tuhan untuk Indonesia, Yakin Jadi Presiden