Waduh! Danantara Tunjuk Bupati Gagal Jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN

- Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:25 WIB
Waduh! Danantara Tunjuk Bupati Gagal Jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN




NARASIBARU.COM - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan Kementerian BUMN melakukan perombakkan terhadap jajaran Direksi dan Komisaris PT Semen Tonasa anak usaha dari BUMN semen plat merah yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).


Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Semen Tonasa yang digelar di Jakarta pada akhir pekan lalu menetapkan susunan direksi dan dewan komisaris baru. 


Yang mengejutkan, ada nama Andi Rio Idris Padjalangi, mantan calon bupati yang gagal dalam Pilkada Bone 2024, yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama.




Selain itu perusahaan juga mengangkat Andi Nusawarta menjadi Komisaris Independen, yang merupakan mantan calon bupati yang juga gagal di Pilkada Pangkep.


Berdasarkan data KPU hasil Pilkada Bone 2024, pasangan Andi Rio Idris Padjalangi-Amir Mahmud dari Partai Golkar mendapatkan 86.717 suara atau sebanyak 21,64 persen suara, kalah dengan pasangan Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin yang mendapatkan suara sebanyak 199.954 suara atau sekitar 49,89 persen.


Sedangkan hasil Pilkada Pangkep 2024 Andi Nusawarta juga gagal menjadi Bupati, berpasangan dengan Muhammad Sofyan Razak dia hanya meraih posisi ketiga dengan perolehan 15.540 suara atau 8,21 persen. 


Kalah dengan pasangan Muhammad Yusran Lalogau dan Abdul Rahman Assagaf yang mengumpulkan 105.497 suara, atau setara dengan 55,76 persen dari total suara sah.


Selain menetapkan jajaran komisaris baru, Semen Tonasa juga menetapkan tiga nama sebagai direksi baru yakni Direktur Utama Anis, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Umum Sulaiha Muhyiddin dan Direktur Produksi Moch. Alfin Zaini.


Ketiganya diangkat dengan masa jabatan yang dapat ditinjau kembali oleh RUPS sewaktu-waktu sesuai ketentuan perusahaan.


Sebelumnya, BPI Danantara buka suara soal pola penunjukan direksi dan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


"Saya bicara apa adanya. Sebagai profesional yang mengelola Danantara, penunjukan direksi tidak satupun diintervensi presiden. Karena memang diharapkan melalui rekrutmen yang proper. Karena itu kami punya tim untuk assesmen," ujar Dony Oskaria, COO Danantara, dalam acara special talkshow nota keuangan dan RAPBN 2026, Jumat (15/8/2025).


Pihaknya mengaku selalu menempatkan orang yang tepat. 


"Sebagai contoh bagaimana kita transformasi perusahaan yang terjadi declining. Contoh Semen Indonesia profit Rp 5 triliun (tiba-tiba) tinggal Rp 500 miliar dan masuk ke zona apa namanya menyulitkan. Kita cari problem-nya di sales, bagaimana perusahaan mampu berkompetisi distribusi kita kontrol sampai toko toko akhirnya kami dapatkan CEO Coca Cola yang punya pengalaman di bisnis retail," jelas Dony.


Sumber: Suara

Komentar