“Yang atraksi gitu-gitu hanya berapa sih ? Tidak banyak ! Capres – Cawapres kan butuh jutaan pendukung untuk nyoblos. Kalau yang begini-begini dibiarkan banyak warga tidak simpatik akhirnya,” lanjutnya.
Sejumlah warga juga mengungkapkan kritiknya kepada Capres – Cawapres Ganjar – Mahfud MD, seolah pasangan ini justru mengizinkan aksi-aksi konvoi dan ataraksi jalanan motor knalpot blong dalam kampanyenya.
“Warga masyarakat mayoritas tidak suka dengan konvoi motor knalpot blong Pak Ganjar, Pak Mahfud, panjenengan berdua itu sudah bagus, dukungan warga Boyolali juga besar. Tetapi dalam kasus ini, pernyataan panjenengan justru aneh, bikin tidak respek,” ujar Sumiarsih, warga Boyolali, Jawa Tengah.
Sementara dukungan masyarakat kepada TNI melalui karangan bunga terus bertambah.
Antara lain bertuliskan, "Pak Tentara Aku Padamu", Tertib Masyarakat Aman Terkendali Bersama TNI", "Yang Kemaki Harus Dibina" dan lainnya.
Salah satu karangan bunga yang terpasang di pagar depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Boyolali dikirim oleh Merapi Merbabu Rescue (MMR) dengan kalimat "Kami Bersama TNI".
"Ya kita memberikan ucapan dukungan moral untuk teman-teman TNI," kata ketua MMR Boyolali, Harnowo, dihubungi melalui telepon selulernya Senin (1/1/2024), dikutip detik.com.
Dikatakan, peristiwa penganiayaan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Sabtu.(30/11/2023) lalu, murni tidak ada unsur politik. Sehingga pihaknya mendukung TNI-Polri, karena takut nanti dipolitisir.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: cakrawala.co
Artikel Terkait
Usai Tersangkakan Nadiem, Nurcahyo Jabat Kajati Kalteng
Akhir Pelarian Anggota Resmob ‘Abal Abal’, Tipu Ratusan Ternyata Buat Ini
Ira Puspadewi Tak Bisa Disamakan dengan Tom Lembong
Anak Riza Chalid soal Kasus Minyak Mentah: Ayah Saya Tak Terlibat!