Baca Juga: Lantai 1 RS Semen Padang Rusak Parah Imbas Ledakan
"Fasilitas RDF Plant berskala besar seperti ini belum ada sama sekali di Indonesia. Ujicoba atau trial and error melalui proses yang sangat panjang hingga akhirnya mencapai tahap kerja sama," ucap Asep.
Asep berharap dengan adanya kerja sama ini bisa membuktikan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur PT Indocement Hasan Imer mengapresiasi DLH DKI Jakarta yang mampu memproduksi RDF sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Baca Juga: KPU DKI Akan Siapkan Alat Bantu Tuna Netra di TPS
Melalui ujicoba yang sudah berlangsung dari Juni 2023, kata Hasan, akhirnya pihaknya bersama DLH DKI bisa memulai untuk memaksimalkan penggunaan RDF secara komersial.
Hasan menyebut kerja sama ini merupakan upaya mengurangi emisi karbon sekaligus membantu pemerintah dalam mengurangi sampah.
"Kerja sama ini bukan hanya kesepakatan bisnis tapi sebagai komitmen bersama untuk mengurangi sampah," kata Hasan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaranetwork.com
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!