NARASIBARU.COM -Kepala tim negosiasi Hamas, Khalil al-Hayya, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima jaminan dari Amerika Serikat dan para mediator internasional bahwa perang di Gaza telah benar-benar berakhir.
Menurutnya, tahap awal kesepakatan gencatan senjata akan mencakup pertukaran tawanan, penarikan pasukan Israel dari beberapa wilayah, pembukaan kembali perbatasan Rafah, serta masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Kami telah menerima jaminan dari para mediator dan pemerintah AS, yang semuanya menegaskan bahwa perang telah berakhir sepenuhnya,” ujar al-Hayya, dikutip dari Anadolu Agency, Jumat, 10 Oktober 2025.
Namun, masih ada banyak pertanyaan mengenai pelaksanaan kesepakatan ini, termasuk bagaimana tahap-tahapnya dijalankan dan bagaimana hal tersebut akan sejalan dengan rencana jangka panjang menuju perdamaian permanen.
Seorang sumber Hamas mengatakan kepada Al Jazeera bahwa salah satu isu paling sulit adalah daftar nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan pada tahap pertama. Sementara itu, pemerintah Israel masih harus melakukan pemungutan suara untuk menyetujui perjanjian tersebut.
Di sisi lain, serangan Israel di Gaza dilaporkan masih berlanjut. Menurut kantor berita Wafa, sedikitnya 29 warga Palestina tewas pada Kamis. Juru bicara pemerintah kota Gaza mengatakan, “Realitas di lapangan tidak berubah.”
Sejak perang pecah pada Oktober 2023, lebih dari 67.000 warga Palestina tewas dan 169.000 lainnya terluka. Ribuan orang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan. Di pihak Israel, 1.139 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan sekitar 200 orang disandera.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Dari Galau Berujung Kematian, Tragedi Dina Oktaviani Gegerkan Karawang
Fakta-Fakta Pembunuhan Dina Oktaviani, Pegawai Minimarket Ditemukan Tewas di Sungai Cirtarum: Ini Kronologi Lengkap Hingga Motif
Jokowi Bohongi Publik? Eks Intelijen Ungkap Drama di Balik Pertemuan dengan Abu Bakar Baasyir
Utang Pemerintah Tembus Rp 9.138 Triliun per Juni 2025