Ternyata Rizki sempat diiming-imingi bakal diberikan ponsel iPhone selama perjalanan.
"Diiming-imingi selama tiga bulan dikasih iPhone," pungkas Dedi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tv one news pada Selasa (18/11/2025).
Setelah ke Jakarta, Rizki pun kabarnya bakal diterbangkan ke Medan.
Tapi ternyata, Rizki tidak benar-benar dibawa ke Medan melainkan diputar-putar ke beberapa daerah.
Rizki justru diterbangkan ke Malaysia sebelum akhirnya dibawa ke Kamboja.
Tiga hari kemudian, Rizki baru bisa mengabari sang ayah.
Yakni pada 29 Oktober 2025, Rizki bercerita ke Dedi kalau ia sedang berada di Kamboja.
Padahal awalnya agen tersebut menjanjikan akan membawa Rizki ke Medan, lalu ke Bali.
"Dari Medan, terbang lagi bilangnya ke Bali, ternyata bukan ke Bali, ternyata ke Malaysia. Dari Malaysia langsung terbang ke Kamboja," imbuh Dedi.
Lebih lanjut, Dedi pun mengungkap curhatan dari sang putra selama di Kamboja.
Setibanya di Kamboja, Rizki baru tersadar kalau ia tidak bakal direkrut di tim sepakbola Medan.
Rizki terjebak ke dalam pusara TPPO di Kamboja.
"Anak kasih kabar (chat bilang) 'pah, Aa kejebak'. (kata ayah) 'kejebak gimana?', (kata korban) 'aa dijebak'," ungkap Dedi.
Aa Tiap Hari Disiksa, Disuruh Push Up dan Manggul Galon
Kepada sang ayah, Rizki menceritakan soal penyiksaan yang ia alami.
Setiap hari Rizki diminta untuk memenuhi target pekerjaan di Kamboja.
Jika tidak berhasil, Rizki disuruh push up hingga mengangkut galon bolak-balik ke lantai 10.
Maka tak heran dalam video terbarunya, Rizki kini bertubuh kurus dan rambutnya plontos.
"Aa tiap hari disiksa, kalau enggak dapat target, dipush up sama manggul galon dari lantai 1 sampai lantai 10," kata Rizki diceritakan ulang sang ayah.
Atas nasib miris yang menimpa sang putra, Dedi meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dedi berharap putra kesayangannya itu bisa kembali pulang ke tanah air dalam kondisi sehat.
Kiper Muda Asal Bandung Bukan Korban TPPO
Polisi mengatakan kiper muda asal Bandung, Jawa Barat, Rizki Nur Fadhilah (18) bukan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengatakan Rizki Nur Fadhilah sengaja berangkat ke Kamboja bekerja sebagai scammer.
"Rizki saat ini sudah ada di Kedutaan Indonesia di Kamboja dan dalam kondisi sehat. Kami melakukan asesmen dan mendapatkan hasil bahwa dia bukan korban TPPO," katanya.
Informasi itu, kata Hendra, didapatkan dari KBRI. Hendra juga mengatakan, Rizki berbohong ke orangtuanya akan mengikuti seleksi pemain bola ke PSMS Medan.
Namun, Rizki melakukan komunikasi dengan orang dari Kamboja dan membuat kesepakatan untuk bekerja.
"Sadar betul bahwa Rizki ini, dia menjadi scammer, nanti di sana jadi scammer," ujar Hendra.
Dengan kehidupan yang keras dan banyak tuntutan, Hendra menyebut Rizki merasa tidak betah dan membuat rekaman video di media sosial beberapa waktu lalu hingga meminta pulang.
"Kami sedang berkoordinasi dengan KBRI di Kamboja untuk proses pemulangan Rizki. Sebab, terdapat klausul dalam perjanjian kerja bahwa harus ada biaya yang dikembalikan ke perusahaan. Nanti, kami akan koordinasikan dengan pak kapolda dan pak gubernur untuk mendukung betul bagaimana nanti untuk pemulangan yang bersangkutan," katanya.
Apabila sudah kembali ke rumah, pihaknya akan memeriksa Rizki terkait kronologi dia hingga berada di Kamboja.
Penjelasan Bupati
Bupati Bandung, Dadang Supriatna juga mengatakan hal senada.
Menurut dia, Rizki berangkat ke Kamboja memang berdasarkan keinginan pribadi.
"Kami mendapat informasi yang akurat bahwa kondisi Fadhil, ini berada di Kamboja dan bukan dikategorikan TPPO. Tetapi ini betul-betul keinginan pribadinya," ujar Dadang kepada Tribun Jabar, Kamis (20/11/2025).
Meskipun menyebutkan bahwa Fadhil bukan merupakan korban TPPO, Dadang memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan tetap mengawal kepulangannya.
Dadang mengatakan, pihaknya juga telah mengirim berbagai surat resmi kepada Gubernur Jawa Barat dan menyampaikan kasus tersebut kepada Komisi IX DPR RI yang membidangi ketenagakerjaan.
"Tentunya juga kami menyampaikan informasi ini kepada Komisi IX (DPR RI), karena memang ada kaitannya dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang tentunya menjadikan mitra," katanya.
Di sisi lain, Dadang juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur tawaran bekerja di luar negeri atau ajakan-ajakan yang tidak memiliki kejelasan yang pasti akan seperti apa ke depan
Sumber: Wartakota
Artikel Terkait
Dipermudah Prabowo, Dipersulit Bahlil: Tambang Rakyat Menjerit
Begini Tampang Wanita Viral Pegang Al Quran Tanpa Busana, Polisi Cari Pelaku
Sejak Lama Mundur sebagai Pengacara dr Tifa di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Sosok Ahmad Khozinudin
Fahmi Bo Menikahi Lagi Mantan Istri di Rumah Kontrakannya di Kebon Jeruk Jakbar, Ini Maskawinnya