Meresahkan, Serangan Monyet Liar Lukai Empat Warga di Banjarbaru

- Selasa, 09 Januari 2024 | 14:31 WIB
Meresahkan, Serangan Monyet Liar Lukai Empat Warga di Banjarbaru

BANJARBARU - Sejumlah warga harus menderita luka robek akibat gigitan dan cakar amukan moyet liar di Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru.

Satu korban di antaranya adalah Kodratullah. Penjaga rumah indekos di Jalan Pramuka, Kelurahan Mentaos ini menderita luka robek pada lengan bagian kanan. Bahkan, pria berusia 41 tahun itu harus mendapatkan 50 jahitan di RSUD Sakit Ratu Zalecha, Martapura, beberapa waktu lalu.

Ia menceritakan awal mula diserang monyet liar tersebut. Saat itu, Kodratullah bersiap pergi menaiki motornya. Saat berada di atas kendaraan, monyet liar yang tidak diketahui asalnya langsung menyerang dari belakang. “Waktu itu saya mengira anak saya yang tiba-tiba menaiki dari belakang. Ternyata monyet," cerita Kodratullah, Senin (8/1).

Setelah itu, monyet liar tadi langsung menggigit sekaligus mencakar lengan kanannya. Refleks Kodratullah mengeluarkan gawai dari saku celana dan melemparkannya ke kepala monyet yang menyerangnya. Monyet penyerang langsung terjatuh dan kabur. Namun, peristiwa itu membuat luka terbuka pada lengan Kodratullah. "Kebetulan saat itu ada penghuni kos datang pakai mobil. Saya langsung masuk ke dalam. Kemudian dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

Kodratullah berharap monyet liar tersebut bisa segera ditemukan. “Takutnya lebih banyak warga yang jadi korban," ungkapnya.

Keresahan warga tersebut dibenarkan Lurah Mentaos, Ciptadi. Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, empat warga yang sudah menjadi korban amukan mamalia monyet berekor panjang tersebut.

Keempat korban itu ada yang mendapatkan perawatan di rumah sakit, karena mendapatkan luka terbuka. "Tiga korban dari Kelurahan Mentaos, dan satu korbannya dari Kelurahan Komet. Dari empat korban itu satu orang tiba-tiba diserang dari belakang," kata Ciptadi.

Pihaknya bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas dan unsur lainnya terus melakukan pencarian. Namun belum membuahkan hasil. "Bahkan kami bersama warga sudah berkeliling hingga ada yang berjaga pada malam hari. Tapi sampai sekarang belum bisa didapatkan," ujarnya.

Menurut Ciptadi, monyet tersebut menyerang warga secara acak di sekitar indekos tersebut. Sebelumnya monyet tersebut memang sudah berkeliaran, dan tidak pernah menyerang warga. "Bahkan ada warga yang memberi makan. Awalnya jinak, tidak ada melukai orang," ungkapnya.
Ciptadi mengungkapkan berdasarkan keterangan warga, monyet liar yang biasa berkeliaran di Kelurahan Mentaos jumlahnya lebih dari satu. "Kalau yang berkeliaran di Mentaos ini kadang ada berkelompok dua sampai tiga ekor. Tapi yang menyerang hanya satu itu saja," jelasnya.

Kepala UPT Damkar Kota Banjarbaru, Syafrullah menyebut pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap laporan masyarakat berkaitan dengan keberadaan monyet liar di Kelurahan Mentaos. "Setiap kali ada laporan, kami langsung mendatangi lokasi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BKSDA," ucapnya.

Namun, ia mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya tidak mengetahui keberadaan monyet tersebut. “Kita sudah berkoordinasi dengan BKSDA untuk mengevakuasi monyet tersebut,” katanya.

Pasang Jebakan, Selalu Lepas

Teror monyet liar yang meresahkan warga Kelurahan Mentaos sudah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel. Bagian Konservasi Keanekaragaman Hayati BKSDA Kalsel, Jarot mengatakan bahwa laporan itu sudah mereka terima 10 hari lalu. Karena itu, BKSA Kalsel sudah menempatkan satu kandang jebakan di lokasi yang dilaporkan. "Setiap hari kami lakukan pemantauan. Tapi, sampai sekarang belum ada dapat," katanya, Senin petang.

Kandang jebakan itu masih berada di lokasi terakhir keberadaan monyet liar berdasarkan informasi warga. Setiap hari kandang jebakan itu dipindah dari satu titik ke titik yang lain. "Dipindah sesuai dengan informasi terakhir yang kami dapat," ujarnya.

Jarot mengingatkan masyarakat yang membantu menangkap monyet liar ini agar tidak melakukan tindakan membahayakan hewan tersebut. "Tindakan atau penggunaan senjata untuk melumpuhkan monyet secara aturan hanya diperbolehkan untuk petugas BKSDA," pungkasnya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbanjarmasin.jawapos.com

Komentar