Tujuannya adalah untuk melemahkan kemampuan militer Houthi yang selama ini digunakan melancarkan serangan terhadap armada AS dan Inggris di perairan Yaman, serta kapal-kapal komersial internasional lainnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, enam lokasi di Yaman juga diserang AS. Lokasi-lokasi itu diduga berisi rudal jelajah Houthi yang akan diluncurkan ke kapal-kapal di Laut Merah.
Sebagai tanggapan atas serangan ini, juru bicara senior kelompok Houthi Mohammed al-Bukhaiti menyatakan mereka bersiap "menghadapi eskalasi dengan eskalasi." Ia menegaskan operasi militer melawan "entitas Zionis" akan terus berlanjut hingga agresi terhadap Gaza berhenti.
Serangan balasan AS dan Inggris ini terjadi setelah mereka melakukan serangkaian serangan udara di Irak dan Suriah pada Jumat, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pekan lalu yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Dengan demikian ketegangan di kawasan Teluk semakin memuncak akibat saling serang yang terus berlanjut antara koalisi Barat dan kelompok militan pro-Iran.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa